Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan perlunya membina dan memperkuat kolaborasi regional untuk mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan Pasifik.
Menurutnya, saat ini kerja sama di kawasan telah berevolusi dari area tradisional seperti infrastruktur, sumber daya dan komunikasi menjadi emerging tren seperti trans-manufaktur, teknologi informasi, dan sumber daya manusia.
"Sebagai negara ekonomi terbesar di kawasan, Indonesia menginisiasi sejumlah kerja sama dengan negara-negara Pasifik melalui forum Archepilagic and Island States (AIS), yaitu blue hub dan bue financing strategy," kata Luhut saat mengisi seminar virtual Pacific Exposition 2021, Kamis (28/10/2021).
Pada acara yang sama, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, perdagangan merupakan salah satu modalitas untuk pertumbuhan perekonomian suatu negara.
"Perdagangan harus membawa manfaat bagi semua pihak yang berperan pada rantai pasok global," papar Lutfi.
Baca juga: Mendag Lutfi: Defisit Perdagangan Bukan Persoalan Besar
Ia menyebut, defisit perdagangan suatu negara, tidak sepenuhnya buruk.
"Misalnya, defisit perdagangan Indonesia dengan Pasifik, karena Indonesia banyak mengimpor barang mentah dalam mendukung industri nasional, yang justru meningkatkan ekspor Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Pacific Exposition 2021 Resmi Dibuka Menlu Retno Marsudi
Lutfi menyampaikan, Indonesia harus bekerja sama dengan negara-negara dunia, khususnya di kawasan Pasifik. "Ini dilakukan agar terhubung dengan rantai pasok global, maka kolaborasi sebagai elemen kunci," ucapnya.
Baca juga: Mendag: Pacific Exposition 2021 Jadi Harapan Sektor Perdagangan Kembali Bangkit
Diselenggarakan selama empat hari sejak 27-30 Oktober, perhelatan 2nd Pacific Exposition 2021 diikuti 18 negara dan wilayah di Pasifik, yaitu Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polinesia Prancis, Guam, Kiribati.
Kemudian, Nauru, Kaledonia Baru, Selandia Baru, Niue, Palau, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, Timor Leste, Tonga, Tuvalu, dan Indonesia.
Sekitar 312 perusahaan dan BUMN dari negara peserta mengisi 200 virtual booth pameran dagang tersebut.