Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berharap Pacific Exposition tahun ini dapat menjadi bouncing wall untuk mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan melalui perdagangan.
Ia menegaskan perdagangan merupakan satu modal untuk pertumbuhan perekonomian suatu negara.
“Perdagangan harus membawa manfaat bagi semua pihak yang berperan pada rantai pasok gobal,” kata Lutfi saat mengisi seminar virtual, Kamis (28/10/2021).
Mendag menekankan defisit perdagangan suatu negara tidak sepenuhnya buruk.
Misalnya, defisit perdagangan Indonesia dengan Pasifik karena Indonesia banyak mengimpor barang mentah dalam mendukung industri nasional, yang justru meningkatkan ekspor Indonesia.
“Indonesia harus bekerja sama dengan negara-negara dunia, khususnya di kawasan Pasifik dan terhubung dengan rantai pasok global, maka kolaborasi sebagai elemen kunci,” katanya.
Anggota Parlemen Australi Hon David Gillespie menyatakan bahwa perhelatan 2nd Pacific Exposition sangat pas waktunya di tengah pentingnya arti kerjasama antar negara demi peningkatan perdagangan dan investasi.
Baca juga: Mendag: Pacific Exposition 2021 Jadi Harapan Sektor Perdagangan Kembali Bangkit
Dia menegaskan komitmen Australia untuk bekerja sama dengan negara-negara di Pasifik dalam mengatasi tantangan perdagangan dan ekonomi.
“Pemberlakuan PACER plus akan memberikan wadah percepatan integrasi ekonomi yang lebih cepat dalam mendorong perdagangan dan investasi di Pasifik,” katanya.
Sir Richard Taylor dari WETA Studios menjelaskan bahwa meskipun digitalisasi berkembang pesat di masa pandemi ini, namun industri secara umum masih membutuhkan interaksi fisik.
Sebagai salah satu studio film terbaik dunia, WETA menjalankan bisnis secara kolektif dan fokus untuk melakukan yang terbaik.
Baca juga: Dubes Tantowi Harap Pacific Exposition 2021 Majukan Perekonomian Masyarakat Kawasan Pasifik
“Kami bukan yang terbaik di dunia, tetapi kami ingin menjadi yang terbaik yang kami bisa,” ucap dia.
Pacific Exposition 2021 diselenggarakan 27-30 Oktober dan diikuti 18 negara dan wilayah di Pasifik.
Sekitar 312 perusahaan dan BUMN dari negara peserta mengisi 200 virtual booth pameran dagang tersebut.
Beberapa perusahaan unggulan yang mengikuti expo ini adalah Fonterra, Garuda Indonesia, Livingstone International, Bostock NZ, Digantara Indonesia, Astra International Tbk dan Air Murni Samoa.