Karena itu, diperlukan cara yang tepat dalam memberdayakan bonus demografi ini.
"Terlebih ke depan, kita dihadapkan pada bonus demografi yang harus dipersiapkan dengan baik agar dapat mewujudkan visi pengembangan SDM Unggul Indonesia Maju," kata Alexandra.
Gelaran IHCS kali ini akan menghadirkan para pakar Human Capital Management dari dalam maupun luar negeri yang akan membahas berbagai topik.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Teladani Akhlak Rasulullah dengan Bangun SDM Unggul
Mulai dari Succession Planning versus Contingency Planning, Foresight Leadership, Continuous Learning, Digital Trend and Human Capital, Women CEO, hingga Artificial Intelligence (AI) versus Human Capital Management,
Berbagai isu menarik tersebut akan dibahas berdasarkan perspektif dan pengalaman masing-masing.
Tentunya, sederet pembahasan ini akan menjadi masukan yang sangat penting bagi pengelolaan dan pengembangan Human Capital Indonesia di masa depan.
Hal yang perlu dicatat adalah dari banyaknya tokoh yang akan menjadi pembicara dalam event ini, ada beberapa menteri yang rencananya turut memberikan keynote speech.
Mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, hingga Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Teknologi digital, strategi dalam melakukan akselerasi perubahan
Salah satu dampak pandemi yang paling dirasakan kalangan profesional saat ini adalah perubahan cara kerja.
Perlu diketahui, sebelum pandemi, tren bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) hanya dilakukan oleh sebagian perusahaan saja.
Namun saat ini, WFH justru menjadi pilihan yang 'disarankan' karena menawarkan cara kerja yang lebih fleksibel dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari.
Dibalik pandemi yang telah berlangsung 1,5 tahun ini, ternyata ada teknologi digital yang memegang peranan penting sebagai penopang utama keberhasilan WFH.
Sehingga, akselerasi transformasi teknologi digital pun berjalan begitu cepat bahkan melampaui perkiraan.