News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cara Isi Token Listrik PLN Melalui ATM Mandiri, BCA, BNI, Bukopin, NISP, dan BRI

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI) Cara mengisi token listrik melalui ATM Mandiri, BCA, BNI, Bukopin, NISP, dan BRI.

- Pilih Nominal Pembelian;

- Struk akan tercetak.

6. ATM BRI

- Pilih Transaksi Lainnya;

- Pilih Pembayaran;

- Pilih PLN;

- Pilih Prabayar;

- Masukkan Nomor Meter (11 nomor);

- Tekan Benar/Salah;

- Pilih Nominal Token / Voucher;

- Tekan Benar / Salah;

- Struk akan tercetak.

Nilai Listrik Isi Ulang

Dikutip dari web.pln.co.id, berikut nilai listrik isi ulang:

1. Rp 20.000

2. Rp 50.000

3. Rp 100.000

4. Rp 250.000

5. Rp 500.000

6. Rp 1.000.000

Sementara itu, PLN menyediakan layanan listrik paskabayar bagi pengguna.

Pengguna dapat menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan membayar terakhir pada bulan berikutnya.

Adanya listrik paskabayar, PLN harus melakukan beberapa hal setiap bulan, sebagai berikut:

1. PLN harus mencatat meter;

2. Menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar pelanggan;

3. Melakukan penagihan kepada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar;

4. Memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar listrik dalam waktu tertentu.

Akan tetapi, mekanisme tersebut tidak dilaksanakan pada sistem Listrik Pintar.

Dikutip dari web.pln.co.id, Listrik Pintar adalah layanan listrik prabayar yang memungkinkan pelanggan untuk mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.

Hal tersebut seperti pulsa isi ulang pada telepon seluler.

Pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token) listrik isi ulang melalui gerai ATM sejumlah bank atau loket pembayaran tagihan listrik online.

Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).

Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti:

1. Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).

2. Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai

3. Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).

4. Jumlah energi listrik yang masih tersisa.

Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Jika energi listrik yang tersimpan di Meter Prabayar (MPB) sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.

Dengan demikian, pelanggan dapat mengetahui secara persis dan real time penggunaan listrik di rumah setiap saat dan kapan saja.

Pelanggan juga dapat mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain terkait Aliran Listrik PLN

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini