News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fokus pada Digitalisasi, Kinerja BSI Pasca Merger Semakin Solid

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (tengah), Direktur Finance & Strategy Bank Syariah Indonesia Ade Cahyo Nugroho (kiri), Direktur Wholesale Transaction Banking Bank Syariah Indonesia Kusman Yandi (kanan) saat press conference pemaparan kinerja triwulan III tahun 2021, Kamis (28/10) di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta.

“Hal ini tentu semakin memberikan spirit BSI untuk terus maju dan berfokus pada berbagai strategi penting di antaranya integrasi operasional pasca legal merger, mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan sustain, efisiensi dan akselerasi kapasitas digital,” tutur Hery.

BSI pun terus berperan membantu memudahkan umat untuk beribadah dan pemberdayaan ekonomi umat, serta pengembangan ekosistem halal. Seperti kolaborasi antara BSI dan Istiqlal dalam mengembangkan Islamic Digital Ecocsystem, yang penandatanganan nota kesepahamannya dilakukan oleh Direktur Information Technology BSI Achmad Syafii dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta disaksikan Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir.

Lewat kerjasama ini, BSI akan menyiapkan layanan digitalisasi masjid untuk mempermudah akses seluruh masjid yang terintegrasi di bawah binaan Badan Pengelola Masjid Istiqlal dalam mengelola keuangan, termasuk pengumpulan dana masjid dan ZISWAF serta akses informasi kepada jamaah melalui aplikasi digital masjid.

Selain itu, BSI juga membangun masjid di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada Rabu (27/10), bersama Wakil Menteri 2 BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Masjid yang diproyeksikan akan rampung pada Mei 2022 ini, berdiri di lahan seluas 4.811 meter persegi dan dapat menampung hingga 2 ribu jamaah. Masjid pertama BSI di Pulau Sumatera ini merupakan hasil crowd funding wakaf dan infaq pegawai dan nasabah BSI, dana CSR BSI serta kolaborasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Optimisme Pemulihan Ekonomi

Hery pun menegaskan bahwa pertumbuhan kinerja BSI menggambarkan pula optimisme masyarakat bahwa kondisi ekonomi berangsur membaik setelah terpukul pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya bertekad menjaga momentum pemulihan ekonomi ini dengan pelayanan prima bagi nasabah.

Sebagai bentuk dukungan dan komitmen BSI dalam pemulihan ekonomi nasional, lanjut dia, bank syariah terbesar di Tanah Air itu pun turut berperan dalam penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahap 2.

Hingga Oktober 2021 BSI telah merealisasikan program PEN sebesar Rp4,5 triliun.  Atau me-leverage 1,5 kali dari dana PEN yang diterima sebesar Rp3 triliun. Dana sebesar itu disalurkan BSI kepada lebih dari 18 ribu nasabah.

“Hal ini merupakan wujud nyata komitmen kami untuk turut serta mendorong pemulihan ekonomi nasional. Sehingga masyarakat merasakan betul kehadiran pemerintah dan BSI dalam hal ekonomi untuk ikut secara aktif memberikan solusi atas masalah karena pandemi ini. Harapannya, optimisme masyarakat kembali bertumbuh dan ekonomi kembali membaik,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini