Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022 diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali, khususnya di sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menerangkan Presiden RI Joko Widodo telah secara resmi menerima "tongkat estafet” pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 mendatang.
"Ini juga akan menjadi trigger dari banyak event-event internasional MICE di Bali maupun di destinasi-destinasi lainnya," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Kemenparekraf Dorong Pengurangan Emisi Karbon di Destinasi Wisata
Sandiaga berujar, perlu langkah-langkah antisipatif agar pemerintah daerah dapat menyiapkan protokol kesehatan secara optimal.
Terkait perkembangan pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara, Sandiaga menyebutkan sejauh ini belum ada penerbangan internasional yang langsung terbang ke Bali.
Namun, Kemenparekraf tengah mengajukan sejumlah daftar negara yang memiliki angka positivity rate Covid-19 rendah untuk dapat membuka penerbangan langsung ke Bali.
Baca juga: Kemenparekraf Dukung Jakarta Dessert Week 2021 untuk Dongkrak Wisata Kuliner
Selain itu, syarat perjalanan menggunakan transportasi udara dan perkembangan terkait pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara telah disepakati cukup dengan swab antigen.
"Berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden, telah disepakati bahwa hasil tes swab antigen menjadi syarat utama untuk bepergian menggunakan pesawat menggantikan hasil tes swab PCR," ucap Sandiaga.
Harapannya tes antigen tersebut bisa menjadi salah satu bagian dari testing dan tracing. Sebab, biaya tes PCR masih tergolong mahal, sehingga harapkan tidak membebani masyarakat tapi juga pada saat yang sama dalat mengendalikan penyebaran Covid-19