TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - StickEarn, start up advertising technology atau teknologi yang mengubah ekosistem periklanan menjadi lebih terukur, canggih dan mudah diakses, meluncurkan StickDigital sebagai salah satu platform iklan terbaru yang menyajikan kemudahan beriklan di ruang digital secara terpadu. Layanan ini melengkapi ragam layanan iklan luar ruang yang sebelumnya merupakan fokus StickEarn.
“Ranah digital memang merupakan sasaran favorit para pengiklan dalam lebih dari 1 dekade ini, dan perkembangannya pun luar biasa. StickEarn dengan bangga meluncurkan StickDigital sebagai jawaban bagi konsumen kami, para brand, yang tetap ingin punya visibilitas namun terhalang pembatasan sosial yang terjadi untuk menekan laju pandemi ini,” ungkap Archie Carlson, CEO StickEarn.
Dalam layanan StickDigital, StickEarn membuka akses bagi para brand untuk beriklan dalam bentuk native ads, display ads, video ads, advertorial, product built in, hingga push notification pada rekan beriklan StickDigital yang merupakan beragam aplikasi dan website terpopuler dan dengan lalu lintas pengunjung tertinggi di Indonesia.
Pertumbuhan iklan digital di tahun 2020 memang digadang-gadang akan naik 4 kali lipat dibanding tahun lalu oleh Nielsen, di mana terdapat 5 kategori industri yang masih akan menaikkan bujet beriklan mereka seperti e-commerce, pemerintah dan partai politik, produk perawatan wajah, rokok, dan produk perawatan rambut.
“Melihat perkembangan yang ada, ditambah berdasarkan riset yang dilakukan StickEarn, sebagian masyarakat juga nampaknya masih menahan diri untuk melakukan sebagian besar kegiatan di dalam rumah, mengimbangi porsi belanja iklan di platform luar ruang dan digital adalah sebuah strategi yang harus dipertimbangkan baik-baik agak visibilitas brand terjaga, atau malah mengkombinasikan kedua platform itu untuk menciptakan engagement yang lebih unik,” tutup Archie.
Dalam sebuah riset mobilitas masyarakat yang dilakukan oleh StickEarn pada bulan Agustus 2021, menunjukkan bahwa 50% masyarakat masih ragu untuk keluar rumah, namun tetap akan keluar rumah jika betul-betul perlu; ditambah dengan peningkatan hingga 10% untuk akses media sosial dan website bagi mereka yang berusia 35-45 tahun, memperkuat peluang dan menjadi penentu pertumbuhan iklan di ranah digital. Riset berjudul PPKM dan Dampaknya Pada Mobilitas Masyarakat dan Tren Konsumsi Media tersebut dapat diunduh di tautan ini.