Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini masih menyalurkan beragam bantuan sosial untuk masyarakat, yang bertujuan untuk memulihkan perekonomian nasional imbas pukulan pandemi Covid-19.
Jenis bantuan yang diberikan oleh Pemerintah beraneka ragam. Yakni untuk kategori pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga kategori perlindungan sosial.
Dalam penyalurannya, Pemerintah memberikan amanah kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), salah satunya Bank Rakyat Indonesia atau BRI.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan, sejak krisis pandemi Covid-19 yang dimulai akhir maret 2020, Perseroan telah menjadi mitra utama pemerintah dalam penyaluran program-program pemulihan ekonomi.
Berdasarkan catatan Supari, seluruh penyaluran program pemulihan ekonomi (PEN) di BRI telah terealisasi di atas 90 persen dari target.
Untuk di BRI, terdapat dua sektor yang diperankan Perseroan dalam penyaluran bantuan dari Pemerintah. Yaitu untuk sektor UMKM, dan juga sektor perlindungan sosial.
Baca juga: Kominfo dan MUI Ajak Masyarakat Giatkan Wakaf Digital Guna Pulihkan Ekonomi
Untuk bantuan sektor UMKM, bentuknya adalah Banpres produktif usaha mikro (BPUM) serta subsidi bunga.
"BPUM Tahun 2020 kita telah menyalurkan hampir 8,7 juta (penerima manfaat) dan sukses 100 persen. Untuk tahun 2021 sampai dengan hari ini sudah mencapai 10,2 juta penerima dengan capaian 100 persen telah tersalurkan," ucap Supari dalam diskusi FMB9, Jumat (5/11/2021).
Kemudian lanjut Supari, bantuan sektor UMKM yang kedua adalah tambahan subsidi bunga.
Di mana pada tahun 2020, BRI telah menyalurkan bantuan tersebut kepada hampir 6 juta penerima manfaat dengan nilai Rp5 triliun lebih.
Dan tahun ini BRI telah menyalurkan ke hampir 4,7 juta penerima manfaat dengan nilai Rp1,1 triliun.
BRI juga mendapatkan mandat penyaluran bantuan Pemerintah untuk sektor perlindungan sosial.
Baca juga: Pemimpin Cabang BRI Madiun Jamin Keamanan Seluruh Transaksi Nasabahnya
Supari menjelaskan, ada tiga kategori yang digarap oleh BRI.