TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jeblok di tahun ini, komoditas logam mulia diprediksi bakalan bersinar pada tahun depan.
Hingga akhir Oktober kemarin, komoditas ini mengalami penurunan yang berarti.
Komoditas logam mulia yang penurunannya tidak parah adalah platinum dengan mengalami koreksi 5,65 %.
Sementara emas spot dan perak spot turun masing-masing 6,06% dan 9,47%.
Sedangkan paladium jadi komoditas logam mulia dengan kinerja terburuk setelah melemah 18,16%.
Baca juga: Update Harga Emas Antam Minggu, 7 November 2021, Stagnan di Angka Rp 946.000 per Gramnya
Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono mengungkapkan, logam mulia secara tren memang negatif pada tahun ini.
Secara pergerakan, dia menyebut emas paling baik karena cenderung konsolidasi dan perak cenderung mengalami rebound.
Paladium merupakan yang paling buruk karena belum kunjung rebound ketika harga emas dan perak membaik.
Menurut Wahyu, paladium yang merupakan bahan baku untuk industri otomotif masih menghadapi tantangan seiring terbatasnya ketersediaan microchip.
Sebagai informasi, paladium digunakan dalam sistem gas buang untuk mengurangi emisi gas beracun dari ruang bakar mesin.
Baca juga: Naik Rp 12.000, Harga Emas Antam Jadi Rp 946.000 Per Gram, Ini Daftar Lengkapnya
“Kelangkaan semikonduktor secara global telah membuat produksi otomotif terhambat, yang pada akhirnya turut memengaruhi permintaan terhadap paladium.
Wajar akhirnya harga paladium masih tertekan sepanjang kuartal ketiga 2021,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).
Sementara untuk tahun depan, Wahyu meyakini logam mulia, khususnya emas dan perak akan punya outlook yang jauh lebih baik dibanding tahun ini.
Menurutnya, walau masih ada tekanan dari pemulihan ekonomi dan kenaikan suku bunga, inflasi yang mengancam nilai fiat money akan jadi katalis positif.