Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November merupakan momen bersejarah sarat makna. Pengorbanan para pahlawan layak menjadi inspirasi generasi masa kini untuk berkorban demi kemajuan dan kemakmuran bangsa, khususnya di era digitalisasi ekonomi.
Hari bersejarah yang mengambil semangat kegigihan para pemuda bertempur melawan Inggris sebagai pemenang Perang Dunia II di Surabaya pada 1945 memuat pelajaran moral berharga buat generasi sekarang.
Nilai pengorbanan serta gelora anti penjajahan, dan semangat persatuan seharusnya mampu melecut perjuangan generasi masa kini.
Hal inilah yang dilontarkan Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady.
Mewakili generasi masa kini, John Riady mewarisi kisah perjuangan dari sang kakek, Mochtar Riady yang pernah ikut berjuang di Jawa Timur dan mencicipi penjara Lowokwaru, Malang karena tertangkap Belanda.
Baca juga: Masih Miliki 500 Hektare Land Bank, LPKR Fokus Kembangkan Hunian Tapak di Karawaci
Bagi John, momentum Hari Pahlawan 10 November memberikan pelajaran bahwa perjuangan memerdekakan negeri ini butuh pengorbanan yang besar dari setiap pemuda kala itu.
Semangat yang sama, tegasnya, layak menjadi inspirasi generasi sekarang dengan lapangan perjuangan yang berbeda.
Baca juga: CEO Lippo Karawaci John Riady: Pasar Properti Indonesia Sedang Rebound
“Pahlawan di era digital seperti sekarang ini bukan hanya sekadar orang yang membela negara untuk merebut kemerdekaan. Lebih dari itu, arti pahlawan masa kini, jauh lebih luas. Karena bagi generasi masa kini permasalahan yang dihadapi itu jauh lebih luas,” ungkapnya.
John mengungkapkan berbagai persoalan di hampir seluruh aspek kehidupan harus dihadapi generasi milenial. Permasalahan-permasalahan lain yang mencakup hampir semua aspek kehidupan – lingkungan hidup, sosial, tenaga kerja, seni, teknologi, dan sebagainya.
“Generasi sekarang punya tantangan dalam lanskap ke-Indonesiaan, kebhinekaan hingga menjaga relasi budaya di negeri ini. Potensi konflik yang besar, ketimpangan ekonomi, hingga tantangan radikalisme-intoleransi sangat nyata,” ungkap John.
Dari sejarah Hari Pahlawan inilah, selayaknya generasi muda mengambil ruh semangat, kerja keras, gotong royong, dan rela berkorban dalam konteks kekinian. Sehingga, lanjut John, lahir generasi milenial yang inovatif, adaptif dan konsisten dengan gagasannya.
“Sifat seperti ini akan mampu membuka pintu bagi masa depan diri dan komunitas. Mereka yang bekerja keras, superkreatif, serta tahan banting untuk mewujudkan ide-ide cemerlangnya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara akan mencipta sejarah,” ungkapnya.
Pandemi dan Tantangan Ekonomi