Dirinya mengaku, saat pandemi merebak, omzetnya menurun. Dulunya, ia kerap menerima bersih omzetnya setidaknya puluhan juta.
"Bukan halangan, tapi omzetnya menurun di tengah pandemi ini. Kita produksi sebelum pandemi minimal 50 pcs," terangnya.
Untuk saat ini, dia hanya menerima secara custom, jika itu ada pagelaran pameran atau acara fashion show. "Lebih banyak yang custom kita produksi, saat ini ada di Jakarta brand saya untuk ikut berlangsung lima hari, di Jakarta Convention Center (JCC)," tambahnya.
Untuk omzetnya saat ini bisa mencapai Rp20 juta hingga Rp30 juta.
Karyawan yang ia pekerjakan sendiri berjumlah tiga orang. Namun, covid-19 membuat karyawannya juga membangun konveksi jahit. Bahkan dia kerap juga mengalihkan orderannya itu ke mantan karyawannya dengan menjaga kualitas brand.
Kamu punya kisah sukses tentang bagaimana sebuah UMKM lokal bertahan di tengah pandemi seperti Arie Rich dan usaha desainnya?
Yuk, bagikan kisahnya dengan mengikuti blogging competition Lokal BRICerita! Ada hadiah hingga sepuluh juta rupiah untuk tiga artikel terpilih.
Klik link ini untuk informasi lebih lanjut mengenai blogging competition Lokal BRICerita.
Penulis: A Syahrul Khair / Editor: Suryana Anas