Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan pandemi Covid-19 merupakan kesempatan emas untuk melakukan inovasi dengan cara berbeda.
Menurutnya, inovasi dapat menghasilkan sesuatu lebih baik.
"Kalau kita melakukan hal-hal sama seperti di masa lalu, inilah nasib Indonesia. Mau infrastruktur dibangun, mau investasi digenjot, kenyataan pertumbuhan ekonomi menurun terus dari waktu ke waktu,” kata Faisal dalam webinar Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah pasca Pandemi Covid-19, Jumat (19/11/2021).
“Kita melakukan cara yang baru, mindset yang baru untuk keluar dari perangkat pertumbuhan yang melambat sampai 2020,” tambahnya.
Senada Ekonom Universitas Gadjah Mada Poppy Ismalina menuturkan, ada dua hal yang menentukan sebuah wilayah dapat melewati masa pandemi atau optimis menghadapi pemulihan Covid-19.
"Faktor utama inovasi, inisiatif, dan budaya adaptasi Pemprov, pemerintah kabupaten dan kota dalam optimalisasi dan inovasi penggunanaan dana yang dialokasikan pemerintah pusat untuk bantuan ke daerah di masa pandemi," paparnya.
Ia menambahkan, faktor kedua adalah kepercayaan dan fasilitasi pemprov, pemerintah kabupaten, dan pemerintah pusat terhadap inisiatif dan solidaritas sosial yang dibangun kelompok masyarakat.
Sementara Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah menjelaskan strategi yang diterapkan di NTB saat pandemi Covid-19 sama dengan yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Faisal Basri Sebut Sejumlah Proyek Pemerintah Tak Efisien dan Kinerjanya Tidak Maksimal
"Fokus pada dua hal. Pertama berusaha semaksimal mungkin menurunkan pandemi ini dengan menurunkan dampak buruk disektor kesehatan. Caranya dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap protokol kesehatan sehingga persoalan kesehatan bisa ditekan,” katanya.
Strategi kedua, Pemprov NTB konsentrasi pada perkembangan pariwisata. Dengan hadirnya Sirkuit Mandalika akan memiliki dampak yang sangat luar biasa.
Pemprov NTB menyadari penerbangan langsung ke Lombok akan meningkatkan jumlah pengunjung.
“Penerbangan Lombok-Australia yang mencatat jumlah pengunjung lebih dari 1000 persen,” pungkasnya.