TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mata uang garuda pada akhir perdagangan Senin (22/11/2021) ditutup pada level Rp 14.249 per dollar Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah 0,12% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.232.
Pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan pelemahan 0,42%, disusul rupee yang melemah 0,26%.
Baht Thailand melemah 0,19%, rupiah melemah 0,12%, yen Jepang melemah 0,11%, dollar Singapura melemah 0,04%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, dollar Taiwan melemah 0,02%, dollar Hong Kong melemah 0,01% dan won Korea melemah 0,009% terhadap dollar AS. Sedangkan yuan China menguat 0,10% terhadap dolar AS.
Baca juga: Kasus Baru Olivia Nathania, Korban Dijanjikan Investasi Pulsa Malah Merugi Ratusan Juta Rupiah
Lukman Leong, analis DC Futures menjelaskan, pelemahan rupiah dipicu oleh kekhawatiran tapering yang lebih cepat. Terlebih, setelah salah satu Gubernur The Fed memberikan pernyataan terkait rencana ini.
Kekhawatiran pelaku pasar dengan kasus Covid-19 di Eropa kian membuat rupiah semakin tertekan terhadap dollar AS.
Meski begitu, fundamental rupiah masih solid. Sebab, dari domestik, Indonesia mencatat surplus neraca transaksi berjalan US$ 4 miliar.
Baca juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Melemah Hari Ini, Kamis 18 November 2021, Cek Kurs di BNI, BCA, Mandiri
"Ini jauh lebih baik dari ekspektasi sebelumnya defisit US$ 5 miliar," ujar Lukman, Senin (22/11).
Situasi tersebut membuat rupiah diperkirakan masih akan tertekan menurut Lukman.
Namun, dengan pelemahan yang terbatas. Ia memperkirakan rupiah hari ini bergerak pada rentang Rp 14.200-Rp 14.300 per dollar AS.
Sementara, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri Permana memperkirakan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.155-Rp 14.355 per dollar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Melemah Hari Ini, Kamis 18 November 2021, Cek Kurs di BNI, BCA, Mandiri
Senada dengan Lukman, risiko tingginya inflasi global ditambah USD index yang tinggi menjadi penggerak utama dolar AS. (Dityasa Forddanta)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rupiah hari ini diramal melemah lagi, simak sentimen penggeraknya