News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

DEN: Kejar Target Produksi Migas, Diperlukan Inisiatif

Penulis: Sanusi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia diyakini masih memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) menjanjikan.

Sekarang masalahnya adalah keinginan untuk bisa temukan cadangan tersebut. Hal itu penting karena berbagai instrumen untuk mendorong pencarian cadangan migas sudah disediakan oleh pemerintah.

Sekretaris Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, menegaskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan penurunan produksi migas atau bahkan meningkatkan produksi adalah dengan menerapkan Enhanced Oil Recovery (EOR).

Dia menilai berbagai hal pendukung yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk terapkan EOR sudah disediakan oleh pemerintah.

Sementara dari sisi teknologi juga sudah tersedia. Sehingga tersisa hanyalah keinginan untuk mengimplementasikannya.

Baca juga: Porsi EBT Meningkat, Energi Fosil Dinilai Tetap Menjadi Urat Nadi Perekonomian

Dia menuturkan jika memang teknologi belum tersedia di tanah air, kontraktor bisa bekerja sama dengan mitra yang sudah menguasai teknologi tersebut.

“Langsung diterapkan (EOR) teken kontrak dengan vendornya (mitra) apalagi ini konsepnya “No Cure No Pay” dicontoh saja kontrak yang sudah ada, simple kalau sudah ada contoh real yang sudah berhasil,” kata Djoko, Kamis (25/11/2021).

Pemerintah telah memetakan 34 lapangan migas yang menjadi kandidat lokasi proyek EOR.

Proyek EOR merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) pada 2030.

Dalam data pemerintah tersebut, ke-34 kandidat lapangan tersebut adalah Rantau, Bangko, Bekasap, Kulim, Balam South, Petani, Pematang, Zamrud, Beruk, Pedada, Pusak, Sago, Limau Q51, Ramba, Belida, Melibur, Gemah, Makmur, Jirak, Kaji, Semoga, Iliran High, Rama, Krisna, Widuri, E-main, Zulu, MQ, Jatibarang, Mudi, Sukowati, Tanjung, Handil dan Gundih.

Inisiasi untuk terapkan EOR dengan menginjeksikan CO2 saat ini secara intensif sedang dikaji di lapangan Sukowati dan Gundih. Kemudian EOR memanfaatkan bahan kimia atau chemical EOR sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan produksi minyak sebenarnya juga sudah dilakukan di lapangan Tanjung.

Kini kelanjutan pilot project di sana adalah untuk temukan bahan kimia yang tepat dan sesuai dengan karakteristik reservoir sehingga bisa diterapkan secara penuh (full scale).

Sementara untuk chemical EOR lainnya juga sudah diterapkan di blok Rokan ketika masih dioperatori oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini