News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presdir OVO: Inklusi Keuangan di Area Perbankan Masih Sangat Tertinggal

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO

Dia memaparkan, 38 persen masyarakat saat ini sudah well literate pada lembaga keuangan dan produk keuangan. Sementara, indeks inklusi keuangan indonesia saat ini mencapai 76,19 persen.

Baca juga: Pejuang Kreatif, Catat 4 Tantangan Ini Kalau Mau Berkembang di Era Digital!

Namun, 46 persen orang Indonesia ternyata memiliki dana darurat hanya untuk 1 minggu ke depan dan hanya 9 persen yang punya dana darurat untuk 6 bulan ke depan.

"Literasi keuangan mendukung kemajuan ekonomi. Perputaran uang akan baik sehinga mendukung efektivitas kemajuan ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi, kemandirian bangsa, dan lebih kuat menghadapi ketidakpastian global," ujar Annisa.

Selain itu, literasi keuangan juga membuat kehidupan secara umum lebih sejahtera karena siap menghadapi kondisi darurat, tidak mudah tertipu investasi bodong dan tergoda pinjaman online.

Dia menambahkan, kendala transformasi digital dan literasi keuangan di Indonesia saat ini antara lain kekhawatiran atas keamanan transaksi digital.

Selain itu, sebagian masyarakat belum merasakan kemudahan dan mafaat mengelola keuangan di era digital, serta kekhawatiran pada kehalalan produk dan layanan jasa keuangan serta faktor budaya dan menolak pemahaman baru.

"Pertimbangan halal dan haram produk keuangan juga jadi pertimbangan masyarakat dalam mengambil keputusan berinvestasi seperti asuransi dan reksadana," kata Annisa.

Perluas Layanan

Platform digital OVO sendiri kini tidak lagi sekadar layanan dompet digital dan platform pembayaran.

Platform ini telah menjelma menjadi ekosistem untuk beragam layanan keuangan yang lebih lengkap, mulai dari pembayaran, proteksi, investasi, hingga penyediaan modal usaha dengan menggandeng sejumlah mitra.

Untuk memperluas layanan keuangan digital ini OVO menjalin kerjasama dengan PT Pos Indonesia, Lotte Mart, dan Mitra Bukalapak untuk layanan isi ulang saldo (top up) secara offline di berbagai gerai di seluruh Indonesia.

Di layanan investasi, pihaknya menjalin kerjasama dengan Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra dan Bahana TCW Investment Management.

Melalui aplikasi di smartphone, OVO menyediakan pilihan produk reksa dana konvensional dan syariah.

Di layanan asuransi, OVO Proteksi menyediakan asuransi kesehatan hingga kendaraan. Di asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, OVO bekerjasama dengan Prudential Indonesia dengan premi terjangkau.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini