Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Manager Perencanaan dan Evaluasi Operasi AirNav Cabang Sentani Anak Agung Made Budiarta mengatakan kondisi cuaca ekstrem sudah mulai terjadi memasuki November 2021.
Pihaknya meminta dukungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait data cuaca.
“Di Papua ini daerah topografi. Sekarang kita masuk season dengan jam tertentu patternnya intensitas. Masuk November sudah hujan dan kita tidak bisa tentukan,” kata Made Budiarta saat ditemui di Kantor AirNav Indonesia Cabang Sentani, Jayapura, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: AirNav Cabang Sentani Prediksi Kenaikan Trafik Penerbangan di Akhir Tahun Tidak Akan Signifikan
Baca juga: Pergerakan Pesawat Meningkat, Menhub Minta AirNav Beri Layanan Navigasi Penerbangan dengan Baik
“Dalam hal ini kita dapat input dari BMKG perihal pelayanann cuaca ekstrem,” lanjutnya.
Menurutnya, kecelakan penerbangan yang kerap terjadi di Papua bisa disebabkan berbagai hal.
Salah satu faktornya cuaca ekstrem.
“Kami selalu menjalankan pelayanan navigasi di mana semua berjalan sesuai prosedur,” imbuhnya.
AirNav Cabang Sentani melayani jenis pelayanan/unit antara lain Aproach Control Office (APP),Tower (TWR),Flight Service Station (FSS),dan ATS Reporting Office (ARO).
Sementara rute pelayanan AirNav Cabang Sentani yakni penerbangan keluar Papua empat routes pertama Halim Perdanakusuma, Soekarno-Hatta, Juanda dan Sultan Hasanuddin.