News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Semeru

Kementerian PUPR Bangun Jembatan Gantung Percepat Konektivitas Penanganan Dampak Erupsi Semeru

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq melihat Jembatan Gladak Perak yang putus akibat aliran awan panas saat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). TRIBUNNEWS/Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PUPR telah mengerahkan mengerahkan sumber daya dan personelnya di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur, untuk penanganan darurat erupsi Gunung Semeru.

Direktur Jenderal (Dirjen Bina Marga), Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, tugas Kementerian PUPR pertama adalah memastikan akses menuju ke lokasi terdampak bencana bisa dilalui kendaraan logistik, termasuk juga kebutuhan pengungsi.

"Tugas kami adalah mendukung upaya tanggap darurat, pembersihan, termasuk sarana dan prasarana juga sudah didistribusikan. Untuk relokasi warga kita menunggu lokasi yang aman dari Badan Geologi (Kementerian ESDM)," tutur Hedy, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Antam Beri Bantuan Makanan dan Selimut untuk Korban Erupsi Semeru

Untuk percepatan peningkatan konektivitas, kata Hedy, telah dilakukan langkah-langkah penanganan dengan mencari jalur-jalur alternatif menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.

Salah satunya akan dibangun jembatan gantung dalam dua bulan ke depan untuk pejalan kaki, dan kendaraan roda dua sebagai penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang Selatan.

Ia menyebut, jembatan ini juga didesain dapat dilalui ambulance untuk keadaan darurat.

"Kami juga menyiapkan jalur alternatif ke arah selatan sepanjang 2 km yang dibangun oleh Pemkab dan Kementerian PUPR membantu 7 km. Tetapi ini memang tidak bisa digunakan untuk kendaraan berat, hanya logistik ringan," ujar Hedy.

Baca juga: Salurkan Bantuan ke Korban Erupsi Semeru, Sahabat Ganjar: Agar Masyarakat Cepat Bangkit

Selanjutnya untuk perbaikan permanen Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang dibutuhkan waktu perbaikan sekitar 1 tahun.

"Pembangunan jembatan permanen dengan bentang 130 meter butuh waktu. Makanya kita buatkan dulu jembatan gantung yang bersifat sementara untuk pemulihan konektivitas," ucap Hedy.

Untuk mendukung kebutuhan pengungsi, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah memobilisasi 10 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, 4 unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 3 mobil toilet, 11 bed, 6 tenda ukuran 4x4, 1 unit dump truck, 1 unit mobil kabin, dan dukungan 16 personel tanggap darurat.

Kemudian juga dikerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali seperti 1 unit excavator, 2 unit loader, 2 dump truck, 1 water tanker, 3 unit pick up berada di Lumajang dan Malang, serta 1 unit Jembatan Bailey, 2 unit dump truck, 3000 lembar kawat bronjong sudah standby di kantor balai.

Tambahan alat berat juga didistribusikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas berupa 1 unit excavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini