TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rencana Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya ditunda lagi.
Hal ini disebabkan oleh munculnya kembali virus corona ke Indonesia yaitu varian Omicron.
Para agen travel pun kembali gigit jari karena harus menunda keberangkatan calon jemaah umrah untuk waktu yang belum diketahui.
Merespons hal itu, Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) sekaligus pemilik Travel Patuna Mekar Jaya, Syam Resfiadi mengungkapkan pihaknya tak banyak berharap kepada pemerintah.
Baca juga: Pemberangkatan Umrah Ditunda Imbas Adanya Omicron di Indonesia, Kemenag Minta Maaf
"Enggak ada (harapan kepada pemerintah), mereka enggak mengerti kami kok," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Syam hanya berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlaku sehingga bisnis travel umrah dan haji bisa kembali bangkit.
Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang besar bagi bisnis travel umrah dan haji.
Baca juga: Kementerian Agama Tunda Pemberangkatan Jemaah Umrah hingga Awal 2022
Sebab banyak pelaku usaha di bisnis tersebut sudah "gulung tikar".
Dari total 1.523 usaha travel umrah dan haji yang tercatat sebelum pandemi, kini hanya tersisa 25 persen yang bertahan selama 2 tahun pandemi ini.
"Total ada 1.523 travel PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), bertahan 25 persen kira-kira atau ada 400 travel," kata Syam.
Sementara itu terkait dana para calon jemaah umrah, Syam memastikan dana tersebut masih tersimpan di rekening Asosiasi Sapuhi.
Baca juga: Kementerian Agama Putuskan Tunda Pemberangkatan Ibadah Umrah
Ia mempersilahkan jika ada calon jemaah umrah yang mau menarik dananya (refund).
Meski begitu, Syam mengungkapkan para calon jemaah umrah lebih memilih untuk mengatur jadwal keberangkatan umrah berikutnya.
"Yang seyogyanya akan berangkat itu para pimpinan dan pengurus PPIU masing-masing asosiasi, jadi enggak masalah dengan dana jika ingin di-refund, masih tersimpan di rekening Asosiasi Sapuhi.