News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Punya 300 Outlet dengan Ribuan Pegawai, Apa sih Rahasia Sukses d’BestO?

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

d’BestO berhasil melebarkan sayap dengan pesat hingga kini telah memiliki hampir 300 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Sumatera Barat

TRIBUNNEWS.COM - Dari berbagai pemain F&B yang mengandalkan menu ayam goreng cepat saji di Indonesia, ada satu nama lokal menonjol yakni d’BestO.

Mengusung konsep berbeda dibanding pesaing dari luar negeri yang umumnya menyasar segmen restoran, d’BestO fokus untuk menyediakan menu fried chicken dalam konsep mini resto yang sederhana dan merakyat.

Dengan fokus pada segmen ini, d’BestO berhasil melebarkan sayap dengan pesat hingga kini telah memiliki hampir 300 outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Sumatera Barat.

Baca juga: Raih 2 Pencapaian Baru di 12.12 Birthday Sale, Shopee: Semua Berkat Pengguna & UMKM Lokal Indonesia

Dalam malam penghargaan Shopee Super Awards 2021 pada Kamis (16/12/2021) lalu, Wahyu Pambudi, Corporate Secretary d’BestO membagikan lima rahasia d’BestO hingga bisa berkembang pesat secara konsisten melewati berbagai tantangan.

d’BestO sendiri terpilih menjadi Top Growing F&B Merchant pada Shopee Super Awards 2021, acara penghargaan yang dilakukan oleh Shopee untuk mengapresiasi berbagai pihak dan figur yang dinilai turut menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia.

1) Siasati krisis dengan kreatif

Dibalik kesuksesan d’BestO, siapa sangka jika merek ini lahir dari sebuah masa sulit yang diterpa oleh kedua pendirinya, drh. Evalinda Amir dan drh. Setyajid?

Keduanya telah membuka merek fried chicken dengan sistem gerobak sejak tahun 1994 dengan nama Kentuku Fried Chicken (KUFC).

Namun, pada tahun 1998 dan 2005, usaha yang dirintis menghadapi tantangan berat karena krisis moneter dan juga flu burung.

Menolak untuk menyerah, drh. Evalinda dan drh. Setyajid menyiasati flu burung dengan ide kreatif.

Mereka menempel profilnya di setiap outlet d’BestO agar konsumen percaya bahwa ayam yang mereka jual bebas dari flu burung.

Kebetulan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang sebagai dokter hewan sehingga bisa memberikan edukasi kepada konsumen akan keamanan produk yang dijual.

Baca juga: Kunjungan ke Shopee Melonjak 6 Kali Lipat Selama Festival12.12 Birthday Sale

2) Jeli garap segmen yang belum digarap kompetitor

Di Indonesia, ada banyak brand mancanegara yang menjadikan menu fried chicken sebagai hidangan utama. Ada pula pemain-pemain lokal independen dengan konsep gerobak yang juga bermain di sektor ini.

Meskipun begitu, ada sektor yang belum terjamah ketika d’BestO dimulai, yakni outlet fried chicken yang terjangkau dan bisa dinikmati berbagai kalangan, namun memiliki rasa yang lezat, konsisten, dan bersertifikasi MUI.

“Restoran fried chicken umumnya memiliki harga yang relatif tinggi. Sementara banyak brand dalam skala yang lebih kecil tidak memiliki standarisasi yang kuat sehingga membuat rasa yang berbeda-beda. d’BestO hadir sebagai solusi dengan menyediakan produk fried chicken dengan rasa yang lezat, konsisten, terjangkau, dan dapat ditemukan dengan mudah,” kata Wahyu.

Wahyu melanjutkan, “Intinya, produk yang kita jual pasti ada waktunya akan sama atau mirip dengan kompetitor. Namun, selalu ada jalan untuk menemukan celah yang bisa kita maksimalkan.”

3) Inovasi dengan memaksimalkan sumber daya yang ada

Pengusaha manapun pasti setuju, jika inovasi merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Namun, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, fokus pada inovasi juga berpeluang membuat pengeluaran membengkak.

Untuk menyiasatinya, d’BestO memilih untuk fokus berinovasi dengan memaksimalkan bahan baku yang telah ada.

“Selain efisiensi, inovasi menggunakan bahan baku yang sudah ada juga memungkinkan kami untuk fokus pada keunggulan kami, yakni aneka produk fried chicken, burger, dan turunannya,” lanjut Wahyu.

Agar konsumen tidak bosan, d’BestO selalu merilis menu baru setiap tiga-empat bulan sekali. Yang terbaru, mereka mengeluarkan produk Ayam CLBK (Ayam Celup Bakar), ayam crispy yang melalui dua metode masak, yakni digoreng lalu dibakar.

Ayam CLBK dilapisi dengan saus khas d’BestO yang menghasilkan rasa yang unik, lezat, dan tak terlupakan.

Baca juga: Shopee 12.12 Birthday Sale Catat Peningkatan 13 Kali Lipat Hanya Dalam 2 Jam Pertama!

4) Program marketing berlandaskan data

Sejak pandemi, semakin banyak brand yang beralih ke layanan digital, baik layanan pembayaran digital seperti ShopeePay maupun layanan pesan antar makanan seperti ShopeeFood.

Bagi d’BestO, ada dua keuntungan yang didapatkan dari adaptasi layanan digital. Pertama, menstimulus konsumen untuk bertransaksi lebih banyak dengan ragam promo yang kerap diberikan. Kedua, memberikan keuntungan dari segi data yang lebih komprehensif.

“Kami melihat, penggunaan layanan pembayaran digital ShopeePay oleh masyarakat kini telah menjadi gaya hidup yang tak terpisahkan, bahkan di daerah-daerah yang tidak kami perkirakan. Sementara itu, beberapa outlet d’BestO kini bahkan mayoritas pendapatannya berasal dari layanan pesan antar makanan ShopeeFood,” ucap Wahyu.

Di sisi lain, menurut Wahyu, setiap bulannya ia selalu melihat insight dari transaksi penjualan di ShopeePay dan ShopeeFood.

“Insight tersebut beserta current trend dan insight-insight lain yang tersebar secara luas di dunia maya juga memungkinkan kami untuk membuat program berlandaskan data sehingga lebih terukur, jelas, dan tepat sasaran,” kata Wahyu.

Baca juga: Walikota-Menkop UKM Sepakat Shopee Creative & Innovation Hub Jadi Penggerak Ekonomi Solo

5) Mendapatkan lebih dengan memberi lebih

Berdiri selama satu dekade, d’BestO selalu memegang teguh prinsipnya sebagai sebuah bisnis untuk dapat membawa manfaat bagi konsumen, pegawai, hingga masyarakat sekitar. Ekspansi d’BestO hingga ke beberapa kota, nyatanya membawa dampak signifikan dari segi sosial dan ekonomi.

Contohnya, sejak melebarkan sayapnya ke Sumatera Barat pada 2014 silam, d’BestO berangsur-angsur mengurangi tingkat pengangguran Kota Padang. Roda perekonomian pun semakin berputar dengan seiring berkembangnya cabang d’BestO.

Tak hanya itu. Sebagai sebuah bisnis, d’BestO juga menanggung tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar. Salah satu upaya dalam berkontribusi secara sosial adalah dengan berbagi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Hal ini kami terapkan secara rutin melalui program bernama Jumat Berkah.

“Untuk karyawan, kami juga secara rutin memberikan apresiasi berupa penghargaan tahunan dan masih banyak lagi. Dengan memberi lebih, d’BestO yakin akan membawa dampak yang lebih besar dan mendapatkan lebih,” tutup Wahyu.

Itulah lima rahasia dibalik perkembangan pesat d’BestO. Untuk kamu penggemar d’BestO, saat ini kamu bisa mendapatkan produk-produk d’BestO dengan lebih hemat berkat adanya Voucher Cashback 100% selama periode kampanye ShopeePay Day pada 22-24 Desember dan Shopee Mantul Sale pada 25-27 Desember.

Untuk melihat daftar pemenang Shopee Super Awards 2021 lainnya, kamu dapat mengunjungi link ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini