Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan dagang Indonesia–China kini sedang dalam fase bagus dan terus bertumbuh.
Hal ini tercermin dari nilai perdagangan antar kedua negara. Selama periode Januari-September 2021, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 85,4 miliar.
Selain itu, berbagai produk Indonesia juga akan masuk ke China. Hal ini sejalan dengan kesepakatan kerjasama bisnis senilai USD 1,43 Miliar atau setara dengan Rp. 20,5 Triliun antara Indonesia dengan China.
Hubungan perdagangan Indonesia dengan China ini mendapatkan perhatian dari Guo Xinlin, Chairman & Founder ChineseRd, sebuah lembaga pendidikan Bahasa Mandarin.
Menurutnya, pebisnis dari Indonesia perlu mempersiapkan dari sisi penguasaan Bahasa Mandarin yang baik.
Baca juga: Sektor Properti di China Diterpa Persoalan Utang, Kini Mulai Menjalar ke Sektor Pendukung
"Setiap komunikasi dan kesepakatan bisnis dengan pengusaha di China, tentunya menggunakan bahasa Mandarin yang menjadi bahasa resmi di China," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Tahun Depan, Alibaba Fokus Kembangkan Bisnis Internasional dan E-commerce Pedesaan China
Saat ini, kata dia bahasa Mandarin sendiri kini menempati peringkat kedua sebagai Bahasa yang paling banyak digunakan masyarakat di dunia, dengan jumlah pengguna mencapai 1,12 Miliar orang. Sedangkan di peringkat pertama adalah Bahasa Inggris dengan jumlah pengguna mencapai 1,34 Miliar orang.
“Bagi pebisnis Indonesia sebaiknya selain memiliki penterjemah atau interpreter, juga harus memiliki kemampuan berbahasa mandarin sendiri.
Baca juga: 10 Pejabat di Guangzhou China Dipecat Gara-gara Tebang Ribuan Pohon Beringin
Untuk itu, perlu bagi para pebisnis mengikuti kursus terkait Bahasa mandarin, baik untuk percakapan maupun penulisan,” katanya.
Ceacilia Huang, Director ChineseRd Indonesia mengatakan, melalui kursus pebisnis yang mengikuti akan mendapatkan peningkatan kemampuan mendengar dan berbicara secara kompleks melalui teks bacaan.
"Juga kemampuan pemahaman membaca dan menulis, memahami bacaan Bahasa mandarin, serta dapat melakukan pidato dalam Bahasa mandarin," kata Ceacilia Huang.