Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sukses bisnis jasa kiriman kargo bulk dan logistik, Indah Logisik Cargo kini menggarap jasa kiriman dalam ukuran lebih kecil, yakni paket dengan berat satu kilogram dan kiriman paket dalam kota atau city courier.
Ekspansi bisnis ini sekaligus menandai pencapaian 10 tahun atau satu dekade perusahaan ini di jasa kiriman barang di Indonesia.
Baca juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Pengemudi Truk Logistik Wajib Perhatikan Hal Ini
CEO Indah Logistik Cargo Arisal Aziz mengatakan, keberanian perusahaannya menggarap bisnis baru ini karena sudah memiliki jaringan cabang yang jauh lebih banyak, mencakup kota-kota kecil di daerah.
"Dulu Indah Logistik Cargo yang sudah dikenal sebagai perusahaan kargo dalam pengiriman partai besar, kini kami berani melayani paket kecil, hingga satu kilogram. Itu tentu untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumennya, yang banyak melakukan pemesanan direct, langsung dari produsen secara online," ujar Arisal Aziz di sela selebrasi satu dekade perusahaannya di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Perusahaan Logistik Laut Pelita Samudera Shipping Catatkan Pendapatan Rp 1,4 Triliun
Tren Belanja Berubah
Arisal menilai, perilaku orang berbelanja barang kini sudah banyak berubah dan perusahaannya harus mengikuti perubahan tersebut.
“Konsumen kita dulunya berbelanja di mal atau grosir yang produknya berhubungan dengan home industry. Pengrajin di Tasikmalaya misalnya, dulu harus menaruh barang (dagangan) terlebih dulu di Tanah Abang, di toko atau mal, baru dijual. Sekarang, sudah tidak lagi. Dari Tasik, langsung ke pembeli,” Arisal mencontohkan.
Untuk mensejajarkan diri dengan kompetitornya, Indah Logistik Cargo kini juga menggarap peluang baru dengan menyiapkan aplikasi dan armada ojek antara paket via online sendiri.
Rencana tersebut akan direalisasikan pada Februari 2022.
“Kita akan melayani city courier, paket yang diantar dalam hitungan jam, makanan, dan sekalian dengan ojeknya juga," kata Adrisal.
Dalam aplikasi tersebut kita juga bisa melayani kebutuhan apabila pelanggan butuh mobil seperti taxi. Teknologi kita sudah siap 90 persen, akan kita luncurkan Februari,” jelas Arisal Aziz.
Arisal menyadari, kini para pemakai jasa pengiriman paket sudah bergeser dari pabrik atau industry ke rumah-rumah UMKM atau home industry. Hal itu menjadi alasan perusahaannya ikut mengambil peluang tersebut.
“Kita juga sedang membangun ekosistem di mall dunia maya. Jika kita mau bertahan di perusahaan ekspedisi paket ini, kita harus kuasai arus keluar masuk barang, dan itu ada di mal dunia maya,” sambungnya.
Baca juga: Implementasi B30 Diklaim Hemat Devisa Negara 4,54 Miliar Dolar AS