News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasca Akuisisi, Kalianusa Raup Profit Rp 50 Miliar

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kalimantan Agro Nusantara (Kalianusa) mencatatkan prestasi tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan itu dengan membukukan laba Rp 50 miliar per November 2021.

Sebelumnya, perusahaan ini telah diakuisisi oleh PT Pupuk Kalimantan Timur dan menjadi pemegang saham mayoritas sejak 2019.

Capaian laba tersebut diiringi pula oleh perolehan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 5 Desember 2021.

"Setelah 12 tahun beroperasi, Kalianusa tahun ini telah berhasil meraih profit sekaligus resmi mendapatkan sertifikasi ISPO," ujar Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).

Pihaknya berupaya untuk melakukan efisiensi dalam berbagai aspek sambil tetap fokus mendorong agar Kalianusa menghasilkan profit tinggi.

Baca juga: GAPKI: Harga CPO Masih Akan Tinggi di 2022

"Sejak Kalianusa resmi bergabung ke dalam PKT, bersama-sama kami terus melakukan upaya efisiensi dalam hal manajemen usaha dan peningkatan produksi tanpa menambah atau membuka lahan baru. Setelah kami lakukan selama 2 tahun belakangan ini, hasilnya sangat positif," kata Rahmad.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Membubung, Pemerintah Segera Hentikan Ekspor CPO

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kimia, pihaknya melihat besarnya potensi pengembangan industri oleokimia dan turunannya yang merupakan produk lanjutan dari minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).

Hal ini yang mendorong PKT mengakuisisi Kalianusa, berkolaborasi dengan PTPN XIII) pada 2 tahun lalu, untuk diversifikasi usaha dan pengembangan penggunaan energi terbarukan di masa depan.

Baca juga: Malaysia Butuh Banyak Pasokan TKI untuk Pekebunan Sawit dan ART

Pasca akuisisi, Kalianusa kemudian mulai membangun pabrik pengolahan CPO pada 2019 untuk memacu hilirisasi CPO  agar industri oleokimia dalam negeri bisa menghasilkan nilai tambah.

Di 2020 Kalianusa telah melakukan pengapalan perdana 2.000 ton CPO hasil produksi  2020.

Ihwal sertifikasi ISPO yang didapat, Rahmad mengatakan akan mampu meningkatkan daya saing Minyak Sawit Indonesia di pasar global.

"Sertifikasi ISPO ini menjadi salah satu bentuk komitmen PKT dan anak usahanya Kalianusa 

Luas lahan yang tersertifikasi ISPO milik Kalianusa sebesar 5.771 Ha, terletak di Kecamatan Rantau Pulung dan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Total luas lahan perkebunan Kalianusa mencapai 6.997 ha tanaman menghasilkan dan 214,66 ha tanaman belum menghasilkan.

Sisanya sebanyak sekitar 889 ha akan disertifikasi ISPO segera setelah HGU terbit bersamaan dengan kebun plasma seluas 1.180 Ha.

Dari lahan tersebut, perusahaan dapat memproduksi 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam yang menghasilkan CPO 40 ribu ton per tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini