News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mendag dan Mentan Dapat Rapor Merah IKAPPI, Gagal Stabilkan Harga Telur, Cabai dan Migor

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang cabai melayani pembeli di los sayur dan buah Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Harga cabai di pasar tradisional Kota Bandung dalam dua pekan terakhir terus naik, terutama cabai rawit domba yang harganya melambung hingga 300 persen dari Rp 40.000 menjadi Rp 120.000 per kilogram. Sementara cabai rawit hijau harganya saat ini Rp 90.000 dari sebelumnya Rp 30.000 per kg, cabai merah keriting Rp 65.000 dari Rp 40.000 per kg, cabai tanjung Rp 60.000 dari Rp 40.000 per kg, dan cabai hijau Rp 50.000 dari Rp 40.000 per kg. Kenaikan dipicu minimnya pasokan akibat gagal panen atau busuk sebelum dipanen. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mendapat rapor merah akhir tahun dari DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Kedua kementerian dinilai gagal mengendalikan lonjakan harga cabai, minyak goreng dan telur di pasar. 

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengatakan, terdapat beberapa catatan penting yang diberikan terkait dengan melambungnya harga sejumlah komoditas di pasaran.

"IKAPPI menyayangkan beberapa komoditas di akhir tahun mengalami lonjakan cukup tinggi. Dalam catatan IKAPPI menjelang perpindahan tahun 2021-2022, beberapa komoditas di luar dugaan mengalami kenaikan yang tidak wajar dan baru pertama kali ini terjadi," kata dia dalam keterangan persnya, Senin (27/12/2021).

Dia menjelaskan, sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga yang tidak wajar menjelang akhir tahun 2021.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Badung Bali Tembus Rp 95 Ribu per Kg

Komoditas tersebut, antara lain adalah minyak goreng, cabai rawit merah dan juga telur.

Untuk minyak goreng, Reynaldi menjelaskan mengalami kenaikan yang cukup fantastis yang belum pernah terjadi.

Baca juga: Menanti Langkah Pemerintah Terapkan Subsidi Minyak Goreng, Mampukah Menekan Tingginya Harga?

"Kami berharap pemerintah mengantisipasi dan melakukan upaya lanjutan sehingga tahun 2022 minyak goreng segera bisa turun harganya," tuturnya.

Seorang pekerja menimbang dan mengemas minyak goreng curah ke dalam kantung plastik di toko grosir Hilman, Jalan Cipaera, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/12/2021). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Sementara untuk komoditas cabai rawit merah, lanjut dia kini sudah tembus harga Rp 100 ribu lebih per kilogramnya.

Di daerah, harga cabai rawit di Kabupaten Badung, Bali, tembus sampai Rp 95 ribu per kilogram, Senin (27/12/2021).

Naiknya harga cabai di kabupaten Badung disinyalir karena pasokan cabai mulai menipis. Selebihnya saat musim hujan ini cabai memang susah panen, lantaran cepat busuk.

Lapak pedagang cabai rawit di Pasar Induk Bulungan, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (11/1/2017). TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN (Tribun Kaltim/Muhammad Arfan)

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengakui dari hasil pendataan di beberapa pasar harga cabai menembus angka Rp 95 ribu per kilogram (Kg).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini