Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, inflasi di Indonesia relatif masih terjaga secara domestik yakni di level 1,87 persen sepanjang 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat berbagai komponen inflasi masih cukup terjaga, kecuali untuk harga komoditas pangan atau volatile food.
"Semuanya relatif ada kenaikan atau terjadi sedikit pick-up, tapi paling tidak makanan dalam hal ini nanti kita waspadai ada di 2,68 persen," ujarnya saat konferensi pers, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Politisi PKS Sebut Meroketnya Harga Kebutuhan Pokok Kado Pahit Tahun Baru Bagi Kaum IbuĀ
Namun, secara keseluruhan pihaknya menyimak kontributor dari core inflation atau inflasi inti tahun depan, terutama makanan, pakaian, pendidikan, dan kesehatan.
"Untuk volatile food dalam hal ini masih relatif flat, walaupun kita waspada terhadap beberapa kenaikan bahan makanan yang sekarang ini terjadi," katanya.
Baca juga: Mengenal Kegiatan Pokok Ekonomi: Meliputi Pengertian Produksi, Distribusi, dan Konsumsi
Sementara itu, Sri Mulyani menambahkan, untuk komponen administered price, terutama transportasi, perumahan, listrik, air dan juga bahan bakar belum terjadi perubahan.
"Bahan bakar masih di 9,75 persen. Nanti teman-teman akan lihat konsekuensinya pada subsidi yang kita bayarkan karena kenaikan (harga minyak) tinggi dan kita belum melakukan perubahan," pungkasnya.