Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Secara tahunan, inflasi di Indonesia tercatat naik 1,87 persen di akhir 2021 atau lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya 1,75 persen.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, angka tersebut masih tergolong rendah.
Baca juga: Daya Beli Pulih, Inflasi 2021 Capai 1,87 Persen
"Inflasi masih berada di bawah 2 persen masih cukup rendah. Mengingat, saat ini konsumsi dari masyarakat pasca pemulihan ekonomi juga masih di bawah target kami," ujar dia melalui risetnya, Selasa (4/1/2022).
Menurut Nico, warga Indonesia cenderung masih berhemat dengan tetap rendahnya inflasi di sepanjang 2021 gara-gara status pandemi Covid-19 belum hilang, ditambah lagi ada varian Omicron.
Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Inflasi 2021 Sebesar 1,9 Persen
"Antisipasi masyarakat terhadap pengeluaran masih cukup besar. Mengingat, saat ini pandemi masih belum usai dan varian Omicron turut menyelimuti pemulihan dari daya beli tersebut," katanya.
Kendati demikian, inflasi Desember 2021 lebih tinggi baik secara bulanan maupun tahunan, mengindikasikan adanya permintaan yang naik.
"Secara bulanan, inflasi Desember tumbuh 0,57 persen dibanding bulan sebelumnya, capaian tersebut lebih tinggi dari proyeksi kami yang berada di 0,5 persen. Tingginya antusias masyarakat menyambut momentum Natal dan tahun baru menjadi trigger naiknya inflasi di akhir tahun," pungkas Nico.