Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah meresmikan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata dan pendukung InJourney, Kamis (13/1/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pembentukan InJourney didedikasikan untuk menjawab berbagai tantangan dan potensi besar di sektor pariwisata dan pendukung, terutama akibat disrupsi pandemi Covid-19.
“Ini holding BUMN pertama yang berbentuk ekosistem lintas sektor. Bahkan dirancang menjadi mega ekosistem yang bersinergi dengan BUMN sektor lain, swasta, UMKM, dan masyarakat lokal," ucap Erick dalam keterangannya, Jumat (14/1/2022).
"Selain akan dilakukan pembenahan tata kelola perusahaan, semua layanan dari ekosistem ini akan saling terhubung, dan terintegrasi, mulai dari infrastruktur hingga pengalaman perjalanan di tiap titik wisata dan fasilitas," sambungnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Holding BUMN Pariwisata Jadi Titik Balik Transformasi Ekosistem Pariwisata
Ia mencontohkan, bandar udara akan menjadi Aerocity dan lifestyle destination, juga akan dibentuk super platform untuk travel plan pengalaman berwisata di Indonesia secara holistik.
Di tahap awal, Kementerian BUMN mengintegrasikan 5 perusahaan di bawah InJourney.
Baca juga: Diresmikan Erick Thohir, ID Food Jadi Nama Holding BUMN Pangan
Lima perusahaan tersebut adalah Angkasa Pura I (AP I), Angkasa Pura II (AP II), Hotel Indonesia Natour (HIN), Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), dan Sarinah.
Kedepannya, akan bergabung pengelola destinasi pariwisata terintegrasi, yakni Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) dan berbagai layanan penerbangan dan kargo milik negara.
Baca juga: Kenaikan Harga Kelapa Sawit Dongkrak Laba Holding Perkebunan
“Dengan konsolidasi aset awal sebesar Rp97,88 triliun, InJourney akan terus berkembang dengan target konsolidasi aset sebesar Rp261,22 triliun pada 2024,” tutur Menteri Erick.
Sebagai informasi, InJourney adalah BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia yang beranggotakan 5 BUMN berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia.
In pada nama ini berasal dari kata "Indonesia" dan integrated untuk menekankan posisi holding sebagai milik anak bangsa.
“In” juga berangkat dari kata “inbound” yang berarti turis datang yang merepresentasikan harapan dari apa yang akan dicapai oleh holding ini.
Nama ini memiliki dua arti, yaitu "in a journey" atau berada dalam perjalanan dan "Indonesia journey" atau pengalaman perjalanan khas Indonesia.