Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan positif kinerja segmen nikel ANTAM pada periode tahun 2021 (unaudited).
Hal ini seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi global serta tumbuhnya tingkat permintaan nikel.
Untuk komoditas feronikel, selama 2021 ANTAM mencatatkan produksi feronikel unaudited sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi). Ini relatif stabil jika dibandingkan tingkat produksi feronikel pada tahun 2020.
Direktur Utama ANTAM Nicolas D Kanter mengatakan, kinerja penjualan produk feronikel ANTAM pada tahun 2021 tercatat solid dengan volume penjualan unaudited mencapai 25.992 TNi.
“Capaian kinerja produksi dan penjualan segmen nikel ANTAM yang solid pada tahun 2021, mencerminkan upaya kami untuk menjaga pertumbuhan kinerja Perusahaan yang positif pada tahun 2021, seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas ANTAM yang positif,” kata Nico kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 21 Januari 2021.
Baca juga: Jokowi Resmikan Smelter di Morowali, Nilai Tambah Nikel Jadi Bekali-kali Lipat
“Kami mengoptimalkan capaian kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Perusahaan dengan menjaga biaya produksi tetap efisien.”
Pada 2021, produksi bijih nikel unaudited ANTAM yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik, mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt). Jumlah tersebut meningkat 131% dibandingkan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt.
Capaian kinerja penjualan bijih nikel unaudited ANTAM di tahun 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132% dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.
Seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri, di tahun 2021 ANTAM fokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel.
Dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, ANTAM berfokus pada upaya penurunan biaya produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.
Kinerja Antam Positif
Acuviarta Kartabi, pengamat pasar modal dan Ketua Harian Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, menilai saham Antam masih tetap prospektif.
Meski terjadi penurunan harga saham emiten belakangan ini, dia menilai hal itu lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi pandemi Covid-19 varian Omicron yang besar pengaruhnya terhadap pasar global.