News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenperin: Substitusi Impor Industri Alat Olahraga Lampaui Target 22 Persen

Penulis: Lita Andari Susanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian berupaya memacu kontribusi industri aneka produk yang memiliki potensi besar dalam upaya substitusi impor di industri pengolahan nonmigas.

Industri aneka meliputi subsektor industri perhiasan, alat permainan dan mainan anak, serta industri alat olahraga.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita, mengatakan dalam capaian program substitusi impor pada triwulan I-IV tahun 2021, realisasi impor industri aneka mengalami penurunan 17 persen.

"Angka tersebut cukup menggembirakan. Di antara tiga subsektor industri aneka, substitusi impor untuk komoditas industri alat olahraga mencapai 37 persen atau senilai Rp 75,8 miliar. Artinya, memenuhi target dari 22 persen sebesar Rp 94,3 miliar dari nilai impor acuan tahun 2019 sebesar Rp 120,8 miliar," tutur Reni, Kamis (27/1/2022)..

Sementara itu, program substitusi impor di industri perhiasan mencapai 4 persen dan di industri alat permainan dan mainan berkisar 18 persen.

Adapun capaian program substitusi impor industri alat olahraga berasal dari produksi bola dan shuttlecocks.

Kemenperin mencatat, ekspor industri kedua alat olahraga tersebut sepanjang 2021 meningkat menjadi 7,80 juta dolar AS dibanding tahun 2020 yang mencapai 5,48 juta dolar AS.

Saat ini, industri skala menengah di subsektor alat olahraga terdiri dari 66 unit perusahaan, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 11.626 orang.

Dirjen IKMA menegaskan, pihaknya terus berupaya menerapkan beragam langkah strategis agar substitusi impor industri aneka terus meningkat dan mencapai target setiap tahun.

"Misalnya, melalui penguatan struktur industri dengan peningkatan kualitas serta kontinuitas bahan baku dan bahan penolong di dalam negeri," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini