Laporan Wartawan Tribunnews, VIncentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menggelar silaturahim membahas pembangunan dan pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Pada kesempatan ini, jajaran direksi BSI diwakili oleh Direktur Sales & Distribution, Anton Sukarna; Project Manager Funding, Hajj & Umrah (FHU) BSI, Toni Budi Kartono; Senior Vice President FHU BSI, Vita Andrianty; SVP Commercial Business BSI, Ivan Hartawan dan SVP Digital Business BSI, Wijayanto Wongsodipuro.
Anton Sukarna menyampaikan pentingnya membangun ekosistem ekonomi syariah dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
“InsyaAllah pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih sustain sehingga dapat melibatkan semua orang untuk terus menggerakan perekonomian yang syariah,” ucap Anton dalam keterangannya, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: 7 Jurus BSI Untuk Dongkrak Akselerasi Perbankan Syariah
Ekosistem ekonomi syariah, kata dia, tidak dapat maju apabila di dalamnya tidak terdapat komitmen dan integrasi. “Berkembangnya ekonomi syariah dapat dimulai dari hal yang terkecil melalui komunitas,” tambah Anton.
Anton mengapresiasi perkembangan program perekonomian syariah yang sudah dilaksanakan LDII mulai dari pembentukan Usaha Bersama (UB) di tingkat Pimpinan Anak Cabang, pembiayaan melalui Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan E-Commerce syariah Pikub.com.
Baca juga: Pengamat Kebijakan: Dibutuhkan Sistem Regulasi yang Tepat Untuk Ekonomi Syariah
“Mudah-mudahan Bank Syariah Indonesia dapat menjadi bagian penting dari sistem ekonomi syariah yang telah ditetapkan oleh LDII, sehingga kedepannya semoga dapat diimplementasikan dalam sebuah kerja sama dan akan selalu dievaluasi untuk perkembangan di masa depan,” jelas Anton.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menyatakan, lembaga yang dipimpinnya mendukung upaya BSI mewujudkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Chriswanto berpendapat, masyarakat Indonesia yang 89 persen beragama Islam sudah seharusnya menerapkan ekonomi syariah, minimal di sektor pembiayaan mikro dan UMKM.
Baca juga: OJK Buat Peraturan Baru Soal Penyaluran Dana Bank Syariah, Berikut Aturannya
“Sebetulnya pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia adalah kebutuhan bagi kami. Sebagai lembaga dakwah, ekonomi syariah merupakan bagian dari upaya yang harus kami prioritaskan dan sebetulnya inilah pintu yang akan dibuka lebar oleh Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.
Chriswanto optimis LDII mampu berkontribusi dalam menciptakan ekosistem ekonomi syariah. Menurutnya, sejak kecil warga LDII dididik untuk menerapkan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. LDII memiliki komunitas dengan warga yang kompak dan terorganisir dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan menerapkan ekonomi syariah bagi umat Islam, kami berharap kerjasama ini terealisasi sehingga masyarakat kami dapat syar’i alias membersihkan diri secara keseluruhan agar mudah mendapat pertolongan Allah,” ujarnya.
Ketua DPP LDII Ardhito Bhinadi menambahkan, masyarakat dan warga LDII pada khususnya membutuhkan sebuah ekosistem ekonomi syariah, yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik sehingga dapat menjawab keluhan masyarakat terkait penerapan ekonomi syariah dalam kehidupannya.
Ardhito Bhinadi menekankan, warga LDII yang memiliki usaha sudah masuk dalam ekosistem ekonomi syariah. Salah satu dari delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, pengembangkan ekonomi syariah menjadi sebuah prioritas.
“Hingga saat ini kami belum mempunyai sistem pembayaran yang terintegrasi. Dalam diskusi awal, kami dapat bekerja sama dengan BSI. Kami berharap MoU yang ditandatangani nantinya dapat disosialisasikan bersama mulai dari DPD yang berada di kota dan DPW di Provinsi. Nantinya akan di kembangkan sampai ke PC di tingkat kecamatan dan PAC di tingkat kelurahan,“ jelasnya.
Arditho menyampaikan bahwa selain sebagai ajang silaturrahim, dialog yang ini dapat menjadi awal yang bagus untuk bagi kedua pihak. “Kami mendukung 100% kerja sama ini untuk mengintegrasikan dan menghadirkan sebuah ekosistem ekonomi syariah," imbuhnya.
Ia mengharapkan kerjasama yang nantinya terjadi dapat menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
“Hingga saat ini, MoU sedang dalam proses menyeragamkan pikiran agar dapat tercapai sebuah kesepahaman antara kedua belah pihak,” pungkas Arditho yang didampingi Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya.