TRIBUNNEWS.COM – Sebagian masyarakat mungkin belum mengetahui fakta tentang transportasi online berikut ini: kendaraan motor atau mobil yang dapat diakses di aplikasi bukanlah milik perusahaan, melainkan milik perorangan atau rental. Begitu pun para pengendaranya bukanlah bagian dari karyawan penyedia layanan transportasi online, melainkan mitra driver.
Maka dari itu, perusahaan layanan transportasi online menetapkan kebijakan melalui sejumlah langkah pencegahan dan penangan demi mencegah tindak kejahatan. Sebab, tiap transportasi apa pun tak luput dari risiko yang membahayakan penumpang dan pengendara.
Baca juga: Iki Sari Dewi, Director of Business Jabodetabek Grab Beri 4 Tips Rahasia Biar Makin Hemat di 2022
Tahapan seleksi mitra driver ala Grab
Salah satu upaya Grab sebagai perusahaan layanan transportasi online terpopuler di Indonesia dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan adalah dengan menerapkan beberapa tahapan seleksi mitra driver, mulai dari registrasi, verifikasi, pelatihan dan aktivasi.
Pada tahap registrasi, calon mitra diwajibkan lolos validasi keaslian dokumen dan berkas fisik, termasuk identitas diri dan kendaraan.
Kemudian, tahap selanjutnya mitra driver diwajibkan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan secara online oleh GrabAcademy hingga dinyatakan lolos.
Pelatihan tersebut melibatkan tim ahli independen dan merupakan bagian dari pembekalan dan edukasi kepada mitra mengenai standar pelayanan hingga kode etik.
“Mitra driver merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan berkualitas, untuk itu kami memperkuat protokol keselamatan dan keamanan guna mencegah tindak kejahatan dan kekerasan seksual bahkan dari tahap awal, yakni saat menyeleksi mitra driver,” ucap Iki Sari Dewi, Director of Business, Jabodetabek-Grab Indonesia.
Iki melanjutkan, standar pelayanan dan kode etik tersebutlah yang menjadi acuan bagi mitra driver dalam melayani penumpang, misalnya cara berkendara, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melayani penumpang, cara menyapa penumpang, hingga cara membangunkan penumpang yang tertidur.
Tak hanya pelatihan, GrabAcademy juga mengadakan tes online secara berkala yang wajib diikuti mitra driver. Materi yang disediakan pun dirancang khusus agar mudah dipahami, misalnya dalam bentuk video animasi.
“Melalui tes berkala ini kami ingin memastikan mitra driver selalu teredukasi sehingga dapat mencegah terjadi tindak kejahatan dan kekerasan seksual, tidak hanya kepada penumpang namun bagi mitra sendiri. Karena risiko perjalanan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk mitra kami,” sambung Iki.
Tahap terakhir adalah pemeriksaan kelayakan kendaraan. Hanya kendaraan dengan kondisi prima yang dapat beroperasi. Selain itu, Grab juga mengimbau kepada seluruh mitra driver agar selalu merawat kendaraan secara mandiri dan rutin.
Baca juga: Ini Dia 5 Tips Berkendara Aman Dengan Grab
Ini pendapat driver tentang seleksi dan pelatihan dari Grab Academy
Salah satu mitra driver, Ignatius Bima, mengungkapkan kesannya mengenai seleksi mitra dan pelatihan yang diberikan GrabAcademy.
“Saya sudah hampir lima tahun menjadi mitra Grab, awalnya saya pikir jadi mitra Grab tuh gampang, ternyata nggak semudah yang saya bayangin, ada beberapa tahapan yang harus diikutin,” ungkap Ignatius.
Meski tak mudah, Bima sadar betul bahwa berbagai pelatihan tersebut membuat ia dan rekan sesama driver belajar hal baru, terutama dalam hal melayani pelanggan dengan baik.
“Tapi setelah nge-Grab, saya sadar itu semua dilakukan supaya saya bisa ngasih pelayanan yang bagus ke pelanggan. Lewat tes online juga saya dan temen-temen jadi belajar hal-hal baru yang bermanfaat bagi kita,” lanjut Ignatius.
Baca juga: Grab Hadirkan 5 Fitur di JakLingko untuk Mudahkan Mobilitas Warga dan Komuter Jabodetabek
Sampai saat ini, Grab sudah bermitra dengan lebih dari sembilan juta driver GrabCar dan GrabBike dengan merchant serta agen yang melayani jutaan konsumen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan begitu, Grab pun akan terus meningkatkan komitmennya untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan.
“Hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab besar bagi perusahaan untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang, oleh karena itu sejak hadir di Indonesia, kami menanganinya dengan serius, melalui langkah-langkah nyata, termasuk dalam seleksi mitra," tutup Iki.