Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, Pemerintah terus berupaya melanjutkan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, tak terkecuali bagi pelaku ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan di sektor yang terdampak juga terus dilakukan, agar sektor pariwisata dapat segera bangkit dan pulih.
Baca juga: Menko Airlangga: Program Kartu Prakerja Berdampak Positif untuk Inovasi Kewirausahaan
“Saya mengajak kita semua untuk memperkuat kerja sama lintas sektor guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, terutama pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Menko Airlangga, (10/2/2022).
Di tengah upaya pemulihan sektor pariwisata, lanjut Airlangga, Indonesia menghadapi berbagai tantangan.
Diantaranya masih perlunya peningkatan konsistensi penerapan standar kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan oleh seluruh kalangan masyarakat, serta terbatasnya aktivitas dunia pariwisata.
Baca juga: Di Tengah Melonjaknya Omicron, Airlangga Masih Optimistis Ekonomi Tumbuh hingga 5,6 Persen di 2022
Dalam rangka mendukung pemulihan industri pariwisata pada tahun 2022 ini, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan dan program diantaranya dengan pemberian insentif.
Anggaran untuk menunjang pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga telah disiapkan Pemerintah yakni sebesar Rp 4,55 triliun.
Selanjutnya, dukungan prioritas yang menunjang sektor pariwisata seperti dukungan terhadap G-20, Mandalika International Circuit, dan lainnya juga telah dialokasikan sebesar Rp 3,39 triliun.
Lebih lanjut, pengembangan travel bubble baik secara bilateral maupun regional juga telah diupayakan Pemerintah.
Pada Januari yang lalu, Pemerintah telah meluncurkan kebijakan Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura dan telah diuji cobakan pada tanggal 24 Januari 2022.
Diharapkan melalui kebijakan ini, pemulihan ekonomi terutama sektor pariwisata di Batam dan Bintan dapat diakselerasi.
Upaya berikutnya yakni penguatan protokol kesehatan di seluruh destinasi wisata. Penegakan Protokol Kesehatan merupakan kata kunci kesuksesan pencegahan penyebaran Covid-19.
Pengelola kawasan diwajibkan membentuk Satgas Covid-19 Kawasan serta setiap destinasi dan industri pariwisata juga wajib memenuhi standar Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
“Dengan kolaborasi yang efektif, saya percaya bahwa kita bersama-sama dapat melaluinya dengan baik serta mampu membangun perekonomian kita kembali,” pungkas Airlangga.