News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis Pasar Modal Prediksi IHSG Masih Berpeluang Menguat Pekan Ini

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Analis Pasar Modal Prediksi IHSG Masih Berpeluang Menguat Pekan Ini

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, pekan ini pelaku pasar masih akan mencermati kondisi konflik Rusia dan Ukraina. 

Menurutnya, hasil pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan Rusia juga akan sangat menentukan arah pasar saham. 

Selain itu kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed terkait kenaikan suku bunga dan normalisasi neraca The Fed akan menjadi perhatian pasar.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor Lagi, Bagaimana Prediksi Pekan Depan?

Dengan sentimen tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat di awal pekan dan cenderung terkoreksi di akhir pekan. 

"IHSG bergerak di level support 6.698 sampai 6.812 dan resistance di level 6.899 sampai 6.950," ujar dia melalui risetnya, Senin (21/2/2022). 

Sementara dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada awal 2022, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Januari 2022 mencapai 930 juta dolar AS atau menurun dari surplus bulan sebelumnya. 

Surplus neraca perdagangan pada awal tahun ini menambah deretan surplus neraca perdagangan dalam dua tahun terakhir. 

"Kalau dilihat dari data, surplus pada Januari 2022 ini merupakan surplus selama 21 bulan berturut-turut. Surplus neraca perdagangan ini disebabkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi daripada nilai impor, nilai ekspor pada bulan Januari 2022 tercatat 19,16 miliar dolar AS dan nilai impor hanya 18,23 miliar dolar AS," kata Hans.

Baca juga: IHSG Cetak Rekor Sepanjang Masa, Naik ke 6.892, Investor Asing Lakukan Beli Bersih Rp 792 Miliar

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV 2021 defisit sebesar 0,8 miliar dolar AS. 

Defisit yang relatif rendah ini ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, di tengah transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit. 

Hans menambahkan, secara keseluruhan transaksi berjalan di tahun 2021 surplus cukup tinggi mencapai 13,5 miliar dolar AS. 

"Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 juga meningkat menjadi sebesar 144,9 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah berada di atas standar kecukupan internasional," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini