Contohnya saja seperti PT DCI Indonesia (DCII) dan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang pergerakan sahamnya cukup tinggi. Lalu perusahaan logistik ASSA, yang menerapkan teknologi dalam bisnisnya, pertumbuhan juga luar biasa.
“Jadi tahun ini saya yakin tren sektor teknologi ini akan terus berlanjut, meskipun tetap akan ada up and down,” katanya.
Optimisme itu juga didorong dengan adanya perusahaan teknologi seperti GoTo yang dikabarkan akan IPO pada tahun ini.
Menurut Ellen, IPO besar seperti GoTo, dipastikan akan menambah bobot dari sektor teknologi dalam perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Dengan bertambahnya bobot sektor teknologi pada perhitungan IHSG, saya yakin portofolio dari fund manager, asset management, reksadana dan lainnya, akan menambah portofolio pada sektor teknologi. Karena bagaimana pun mereka akan menggunakan IHSG ini sebagai tolak ukur dan tidak mau returnnya jauh beda dengan IHSG, bahkan kalau bisa lebih bagus,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Ellen, jika saham ini memiliki kapitalisasi yang besar dan free floatnya besar, maka investor harus memiliki saham tersebut. Hal itu akan berdampak pada supply and demand terhadap saham teknologi.
“Kalau misalkan mereka harus rebalancing portofolio dan mengisi prortofolionya dengan saham-saham teknologi, maka demand terhadap saham-saham teknologi akan menjadi lebih besar dan menjadi dorongan bagi saham teknologi ini aktif. Tapi saya tidak bilang melulu naik,” tuturnya.