Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan penerbitan surat utang atau obligasi, jika rencana penawaran umum perdana saham (IPO) tahun ini mundur ditahun berikutnya.
Sekretaris Perusahaan ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, proses IPO sampai saat ini masih berjalan dan sekarang berada di tahap Komite Privatisasi Perusahaan Persero.
"Jadi proses itu tetap berjalan. Apakah diundur tahun depan atau tidak? Itu sebenarnya tergantung dari pemegang saham (Kementerian BUMN), karena sebenarnya kami melihat kondisi pasar juga," papar Shelvy di Lombok, Jumat (11/3/2022) malam.
Baca juga: Jelang MotoGP, ASDP Prediksi Puncak Penyeberangan ke Lombok Terjadi 19 Maret
"Teman-teman juga sudah mendengar tahun ini banyak BUMN yang akan IPO dan juga right issue. Jadwalnya siapa duluan? Kapan? Itu kewenangan ada di Kementerian BUMN," sambungnya.
Jika seandainya IPO ASDP direstui pemegang saham untuk tahun depan, maka perseroan menerbitkan obligasi yang dananya akan digunakan sebagai pengembangan sejumlah pelabuhan dan penambahan kapal.
"Tapi itu kembali lagi nunggu hasil keputusan pemegang saham. Kalau dananya untuk apa? Masih untuk penambahan armada kapal dan pelabuhan," ujar Shelvy.
Baca juga: Setelah Akuisisi Jembatan Nusantara, Erick Sebut ASDP Jadi Operator Armada Terbesar
Shelvy tidak menyebut nilai dari surat utang yang akan diterbitkan nantinya, tetapi target perolehan dana segar dari pelaksanaan IPO dikisaran Rp 3,5 triliun hingga Rp 4,5 triliun.
"Saham baru yang akan dilepas ke publik nanti maksimal 25 persen," ucapnya.