Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Meroketnya harga gas alam di seluruh wilayah membuat perusahaan ride-hailing atau transportasi online, Uber terpaksa menaikan biaya tambahan untuk penumpang yang berbasis di Amerika Serikat.
Langkah ini diambil Uber, setelah banyak aksi protes pengemudi di media sosial karena tingginya biaya bahan bakar sehingga membuat berkurangnya pendapatan mereka.
Adanya kenaikan harga pada komoditi gas alam diprediksi mulai terjadi semenjak AS dan Uni Eropa melayangkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. Hal inilah yang perlahan membuat harga gas alam di pasaran global ikut terkerek naik, tak terkecuali di Amerika.
Tercatat hingga saat ini harga gas alam naik sebesar 27,21 persen, bahkan sempat menyentuh ke level tertinggi di angka 6,265 dolar AS per Mmbtu.
Baca juga: Gara-gara Kebijakan Embargo Biden, Harga Bensin di AS Melonjak 22 Pesen
Mengantisipasi timbulnya kerugian pada perusahaan khususnya para pengemudi, membuat Uber memutar otak dengan membebankan biaya tambahan untuk setiap perjalanan dan pengiriman barang yang menggunakan layanannya.
Baca juga: Kandidat Presiden Prancis: Jika Uni Eropa Embargo Minyak Rusia, Sama Saja dengan Harakiri
Melalui pengumuman resminya yang dikutip dari CNBC Internasional, rencananya biaya tambahan yang di bebankan ke penumpang akan berlangsung setidaknya selama 60 hari. Rentan harganya pun bervariasi, sesuai dengan jarak perjalanan dan harga gas di setiap negara bagian.
Baca juga: Rusia: Harga Minyak Mentah Bisa Tembus 300 Dolar AS, Embargo Minyak oleh Barat Bisa Jadi Bencana
“Sementara pendapatan di platform kami tetap tinggi dibandingkan dengan tren historis, lonjakan harga gas baru-baru ini telah memengaruhi pengemudi transportasi dan pengiriman. Untuk membantu mengurangi beban, kami meluncurkan biaya tambahan bahan bakar sementara, ”Liza Winship, Kepala Operasi Pengemudi Uber untuk AS dan Kanada.
Baca juga: Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia
Diperkirakan biaya yang akan ditanggung oleh penumpang layanan Uber sebesar 0,45 dolar AS hingga 0,55 dolar AS per perjalanan. Liza mengatakan, nantinya biaya tambahan tersebut sepenuhnya akan diberikan kepada pengemudi, untuk mengganti biaya bahan bakar yang mereka gunakan.
Sebagai tambahan, kenaikan harga ini akan mulai diterapkan pada 16 Maret 2022 mendatang dan berlaku untuk seluruh wilayah di Amerika dan Kanada, kecuali New York City. Hal tersebut lantaran pengemudi di wilayah ini sudah menerima kenaikan gaji sebesar 5,3 persen sejak 1 Maret kemarin, untuk mengganti biaya bahan bakar perjalanan.