News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BCA dan Manulife Aset Manajemen Ajak Nasabah Inves di Reksadana Saham Syariah

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia (BCA) bersama Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengajak para nasabahnya berinvestasi di kawasan Asia Pasifik lewat kerja sama pendistribusikan Reksadana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (Mansyaf).

Produk ini dipasarkan melalui cabang BCA yang melayani transaksi reksadana dan aplikasi Welma.

“Kerja sama antara BCA dengan MAMI merupakan bagian dari langkah kami untuk memberikan solusi Wealth Management, khususnya produk investasi bagi nasabah BCA,” ujar Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Melalui kemitraan ini, pihaknyamenghadirkan produk investasi yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan para nasabah yang ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan investasi yang menarik di kawasan Asia Pasifik melalui reksa dana Mansyaf.

Pasar Potensial

Chief Economist and Investment Strategist MAMI, Katarina Setiawan mengatakan, pemulihan ekonomi global yang lebih merata pada tahun 2022 akan berdampak positif bagi pasar yang sebelumnya tertinggal.

Baca juga: Reksadana Jenis EFT Dinilai Cocok untuk Investasi di Awal 2022

Perbedaan valuasi pasar saham Asia terhadap pasar di negara maju cukup lebar, saat ini pasar saham Asia berada di level sekitar 25 persen lebih murah dibandingkan negara maju.

Kawasan Asia juga diuntungkan oleh beberapa faktor, diantaranya siklus ekonomi yang masih melanjutkan akselerasi pemulihan dan inflasi yang lebih terjaga dibandingkan kawasan negara maju sehingga memberi ruang kebijakan bagi bank sentral kawasan ini.

Baca juga: BTPN Dukung Keuangan Berkelanjutan Lewat Reksadana Berbasis LST dan Digital

Faktor lainnya yaitu kinerja pasar saham Asia yang mengalami ketertinggalan di 2021, sehingga membuat valuasi pasar berada pada level yang atraktif.

Katarina menjelaskan, Mansyaf menangkap potensi pertumbuhan struktural kawasan Asia Pasifik. “Setiap negara di kawasan ini memiliki keunggulannya masing-masing yang menarik,” ungkapnya.

Baca juga: Tips Memilih Investasi Reksadana Online

Dia mencontohkan, Korea Selatan dan Taiwan memiliki kekuatan di sektor semikonduktor, yang merupakan bahan baku untuk berbagai produk elektronik. China memiliki keunggulan pada konsumsi domestik yang besar dan teknologi energi terbarukan. Kawasan ASEAN dan India memiliki potensi ekonomi digital yang besar.

“Dengan berinvestasi di Mansyaf, investor mendapatkan eksposur pada sektor-sektor tersebut,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini