TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kabar bahwa China akan masuk turut menanamkan modalnya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akhirnya terjawab.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons mengenai kabar China yang bakal masuk menjadi salah satu investor.
Luhut menjelaskan, kabar masuknya China menjadi investor IKN Nusantara ini seiring dengan Abu Dhabi yang sudah berkomitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan ini.
Baca juga: Batal Inves di IKN, Nama Bos SoftBank Langsung Dihapus dari Dewan Pengarah
Nah, Abu Dhabi memiliki banyak mitra yang salah satunya adalah China.
“Jadi Abud Dhabi menjelaskan ke saya kalau dia punya konsorsium dari mana saja dan termasuk China. Jadi dana yang mau ditanamkan itu dari banyak konsorsium itu,” ujar Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/3).
Luhut juga mengatakan, dana yang akan ditanamkan ada sekitar US$ 20 miliar dan ini kemudian akan masuk lewat Sovereign Wealth Fund (SWF).
Baca juga: Sumber Tanah yang Dibawa ke IKN: Anies Bawa Tanah dari Bekas Penggusuran, Ganjar dari Gunung Tidar
Dana dari investor swasta ini akan digunakan untuk pembangunan bangunan non pemerintahan.
Sedangkan untuk pembangunan kantor-kantor pemerintah akan merogoh kocek dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Jadi Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani) bilang (dana dari APBN) untuk pembangunan kantor-kantor pemerintah tidak ada masalah. Yang menjadi carian adalah yang untuk gedung non pemerintahan,” tandasnya. (Bidara Pink/Noverius Laoli)