TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lebih dari setahun GoJek-Tokopedia (GoTo) dikabarkan bakal melantai, kepastiannya baru terungkap.
Informasi soal pembeliannya pun telah diumumkan pada Selasa (15/3/2022) lalu.
GoTo telah dipandang sebagai kolaborasi yang menyatukan kekuatan tiga perusahaan teknologi terdepan di Indonesia, Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Platform konsumen digital ini mengombinasikan layanan e-dagang, pengiriman barang dan makanan, layanan transportasi, serta pembayaran digital dan keuangan.
Baca juga: Driver Ojol Bisa Punya Saham, GoTo Berpotensi Bernasib Sama dengan BUKA?
Dengan IPO, GoTo dinilai bakal mengubah lanskap industri jasa transportasi daring dan e-dagang di Tanah Air dan juga pasar global.
Sunar Susanto, Praktisi Pasar Modal menjelaskan prospek saham GoTo bagus untuk jangka panjang, di atas lima tahun.
Walaupun sampai saat ini masih mengalami kerugian bersih sebagaimana lazimnya perusahaan startup teknologi.
Akan tetapi dengan pertumbuhan pendapatan yang pesat dan kenaikan EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation, and amortization) yang stabil, diharapkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan perusahaan bisa memperoleh laba bersih.
Baca juga: Melantai di Bursa Efek, Analis Sebut Saham GoTo Bisa Saja Senasib Bukalapak
Ia menambahkan GoTo memiliki sentimen positif yakni ekosistem bisnis yang terintegrasi, memenuhi sebagian besar konsumsi rumah tangga, kepemimpinan pasar di
setiap segmen bisnis, teknologi milik sendiri dan keunggulan data.
"Fokus utama perusahaan bukanlah meraih laba yang sebesar-besarnya, melainkan optimalisasi program loyalitas konsumen; layanan pembayaran dan keuangan yang komprehensif; mitra pertumbuhan strategis bagi konsumen, pedagang dan mitra pengemudi," kata Sunar yang juga Founder Youtube Channel: Saham Profit kepada KONTAN (16/3).
Sunar menambahkan dibandingkan dengan perusahaan teknologi lainnya yang sebelumnya juga IPO dengan bisnis yang sejenis, maka GoTo lebih unggul karena adanya sinergi ekosistem yang kuat di antara tiga segmen Bisnis, yaitu on-demand services (nomor satu dalam layanan pesan antarmakanan dan logistik), e-commerce (nomor satu dalam produk fisik dan digital), dan financial technology services (nomor satu dalam pembayaran konsumen dan point of sale).
Baca juga: Sebelum Beli Saham GoTo, Investor Perlu Pertimbangkan Hal Ini
Ia menambahkan, salah satu metode valuasi GoTo menggunakan metode price to book value (PBV) yang mana adalah rasio harga pasar terhadap nilai buku perusahaan.