Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren belanja lewat toko online makin diminati di masa pandemi ketimbang membeli barang langsung ke tokonya (offline).
Popularitas e-commerce juga diklaim menjadi salah satu indikator meningkatnya daya beli masyarakat.
Laporan hasil riset “Navigating Indonesia’s E-Commerce: Omnichannel as the Future of Retail" menyatakan, 74,5 persen konsumen lebih banyak berbelanja online daripada berbelanja offline.
Se,ain barang-barang sekunder, pemenuhan barang kebutuhan pokok kini dilakukan secara online seiring dengan makin meningkatnya literasi digital yang semakin meningkat.
Melihat tren itu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart sejak beberapa tahun lalu dengan menghadirkan aplikasi Alfagift menjawab tuntutan kemajuan industri ritel di era digital.
Baca juga: 7 Tips Maksimalkan Bisnis Online di Platform E-commerce
"Sebenarnya aplikasi belanja Alfagift sudah ada sejak tahun 2015 dan saat ini sudah digunakan oleh lebih dari 10 juta orang," kata Ryan Alfons Kaloh, Marketing Director Alfamart baru-baru ini.
Seiring berjalannnya waktu, dari nilai transaksi mengalami perkembangan karena menjadi alternatif channel bagi segmen konsumen terutama milenial dan digital savvy, yang ingin berbelanja dengan cara mudah.
Baca juga: Perangi Barang Palsu, E-commerce Dapat Hapus Produk Melanggar Hak Cipta
Ryan Alfons mengatakan, aplikasi digital ini unik karena awalnya dibangun berdasarkan pengetahuan terhadap profil, segmentasi dan perilaku belanja jutaan member di gerai Alfamart yang telah dikembangkan melalui program CRM sejak beberapa tahun lalu.
Pemahaman tersebut disinergikan dalam aplikasi Alfagift, dimana pelanggan yang berbelanja di gerai Alfamart maupun melalui aplikasi Alfagift bisa mendapatkan benefit yang sama.
"Bahkan bisa mendapatkan personalized offering berdasarkan algoritma belanja mereka di kedua channel tersebut," kata Ryan.
Baca juga: Genjot Penjualan, Antam Pasarkan Emas di Marketplace
Fitur transaksi dilengkapi dengan algoritma khusus dari big data analytic untuk mengintegrasikan seluruh pengalaman belanja online dan offline untuk menyediakan personal shopping list sekaligus promo-promo dan penawaran yang relevan dengan kebutuhan dengan personalized offering berdasar karakteristik belanjanya.
Cara tersebut dinilai lebih efektif daripada memberikan program, promo atau penawaran produk yang sama kepada semua orang termasuk mengoptimalkan ekosistem bisnis yang sudah terbentuk.
Mereka bekerjasama dengan digital payment (e-wallet), sehingga diharapkan akan menambah sinergi bisnis ke depannya.