Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mendorong lahirnya beragam inovasi teknologi dekarbonisasi di bidang pertambangan khususnya batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menggulirkan kompetisi Bukit Asam Innovation Awards 2022 (BAIA 2022) Greenovator.
Kegiatan ini digelar secara hybrid pada 22 Maret 2022 di Bali United Studio, Jakarta.
Untuk pertama kalinya, tema yang diangkat seputar dekarbonisasi dan kompetisi pun dibuka bagi publik, baik dari perguruan tinggi, perusahaan rintisan, lembaga penelitian, ataupun umum.
Baca juga: Kompetisi Masak untuk Anak-anak Bertajuk Junior Masterchef Indonesia Bakal Digelar
"Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa, inovator, peneliti, dan pencinta lingkungan untuk turut ambil bagian dalam BAIA 2022 Greenovator. Bersama tumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan bumi yang lebih hijau," ujar Direktur Bukit Asam, Arsal Ismail di sambutan peluncuran BAIA 2022.
Pendaftaran kompetisi BAIA 2022 dapat dilakukan secara daring selama periode April-Agustus 2022 melalui website berikut ini: greenovator.ptba.co.id.
Di kompetisi ini peserta ditantang menciptakan inovasi di dalam 2 kategori:
Baca juga: Begini Strategi Marketplace Gaming Menangi Kompetisi Pasar
Pertama, CCUS yang mencakup karya inovasi pada proses post-combustion pada aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pabrik gasifikasi
Kedua, Carbon Reduction yang mencakup karya inovasi yang berkaitan dengan metode carbon reduction pada aktivitas pertambangan batu bara.
Setelah melakukan pendaftaran dan mengajukan proposal inovasi, tim dan dewan juri akan melakukan penilaian terhadap proposal inovasi yang diajukan. Peserta dengan karya inovasi terbaik yang telah ditetapkan oleh tim dan dewan juri akan diundang melakukan presentasi dan pengujian hasil inovasi di hadapan dewan juri.
Berdasarkan penilaian oleh tim dan dewan juri, pemenang kompetisi ini akan ditetapkan dan diberikan penghargaan, serta hasil karya inovasinya akan didaftarkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual Bersama antara peserta dengan PTBA.
Untuk mendukung komitmen Indonesia di Presidensi G20, Bukit Asam mengambil peran mengurangi emisi karbon global dengan menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan.
BUMN ini sedang memantapkan eksistensi dan transformasi untuk menjadi perusahaan energi yang ramah lingkungan melalui penambahan portofolio pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), pengembangan hilirisasi batu bara, dan pengembangan industri kimia dengan menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Enim.
Mereka juga sedang gencar menerapkan carbon management program, sebuah program integrasi yang bertujuan untuk menerapkan dekarbonisasi operasional pertambangan, khususnya pertambangan batu bara.
"Saat ini Bukit Asam tengah melakukan berbagai usaha manajemen karbon melalui sejumlah upaya seperti reklamasi, dekarbonisasi operasional tambang, dan studi carbon capture, utilization, and storage (CCUS)," ujar Arsal.
Dari sisi operasional pertambangan, PTBA telah menjalankan 2 program berkaitan dengan dekarbonisasi melalui Eco Mechanized Mining yang mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar berbasis fosil menjadi elektrik.
Strategi lainnya yang ditempuh adalah menjalankan E-Mining Reporting System yang memungkinkan pelaporan produksi secara real time dan daring, sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN menyatakan mengapresiasi upaya serius PTBA menjalankan kompetisi ini.
"Kompetisi ini menjadi langkah besar bagi kita semua, khususnya sektor pertambangan batu bara, dalam mengurangi emisi karbon. Semoga melalui event ini, kita mendapatkan inovator -inovator yang akan menjadi pawang karbon dalam mencapai target bersama," ujarnya.