Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PUPR merampungkan pembangunan Rest Area Gunung Mas Puncak, dan rencananya dapat dioperasikan pada Juni 2022.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jabar, Ditjen Cipta Karya Oscar R H Siagian mengatakan, kehadiran rest area ini sebagai upaya penataan pedagang kaki lima (PKL) dan meningkatkan kegiatan agrowisata di Puncak.
Baca juga: Bangun IKN, Kemenkeu Bakal Kucurkan Rp 46 Triliun ke PUPR
"Ini bisa menampung 516 PKL, sehingga meningkatkan ekonomi dan pariwisata wilayah Bogor maupun sekitarnya," kata Oscar, Bogor, Kamis (24/3/2022).
Rest Area Gunung Mas Puncak dibangun sejak September 2020 dan selesai pada Desember 2021 dengan anggaran sebesar Rp 52,9 miliar.
Pembangunan rest area ini juga merupakan salah satu upaya jangka panjang dalam mengurangi risiko terjadinya longsor pada jalur Puncak akibat adanya perubahan pemanfaatan ruang, curah hujan tinggi, dan kondisi topografi.
Baca juga: Kementerian PUPR Stop Pembangunan Infrastruktur Tak Rampung Saat Kabinet Jokowi Berakhir
Rest area seluas 7 hektare ini telah dilengkapi sejumlah fasilitas utama yakni 3 area parkir seluas 1.774 meter persegi yang mampu menampung sekitar 500 mobil, masjid seluas 576 meter persegi, dan plaza pandang seluas 572,27 meter persegi.
Tersedia juga meeting point untuk evakuasi pengunjung jika terjadi bencana, docking station, taman atau ruang terbuka hijau, amphitheater, kolam retensi, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS), serta toilet umum.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah DKI - Jawa Barat Wilan Oktavian memaparkan, nantinya masuk dan keluar rest area akan melewati underpass, tetapi tidak dilakukan pembangunan saat ini.
"Rest area ini bisa jadi titik macet baru, karena dari arah Jakarta mau masuk harus nyeberang. Sehingga, masuk dan keluar nanti pakai underpass, pembangunannya nanti," tuturnya.