Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia ( DPP IKAPPI) menilai pemerintah telah gagal melakukan stabilisasi harga minyak goreng curah yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.
Wakil Sekretaris Jenderal Kebijakan Publik DPP IKAPPI, Teguh Stiawan mengatakan, berdasarkan laporan dari beberapa pedagang pasar tradisional di daerah, terdapat kesulitan mendapatkan minyak goreng curah murah dan bahkan ada yang menjual di kisaran Rp 20 ribu per liter.
"Distribusi yang cukup panjang ini adalah salah satu faktor pendongkrak harga yang terus menjulang tinggi," kata Teguh, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Politikus PDIP Usul Pemerintah Bentuk Satgas Minyak Goreng Libatkan Sejumlah Lembaga
Menurutnya, pemerintah dan produsen harus memberikan kemudahan dalam distribusi minyak goreng curah ke pasar-pasar agar kondisi di pasar menjadi melimpah.
Ia pun berharap persoalan langkanya minyak goreng tidak terulang kembali pada saat ini, seperti halnya waktu pemerintah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng kemasan.
"Kami berharap agar menjelang Ramadan harga eceran tertinggi dapat di direalisasikan di pasar tradisional, sehingga masyarakat bisa membeli minyak goreng curah dengan harga yang terjangkau dan menikmati Ramadaan dengan tidak terbebani pembelanjaan yang berat bagi masyarakat," tutur Teguh.