Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Cibatu-Garut dapat mendorong perekonomian dan aksesibilitas di wilayah Kabupaten Garut dan sekitarnya.
Budi Karya juga menjelaskan, reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut juga dapat mendorong shifting dari kendaraan pribadi ke transportasi umum dengan adanya jalur KA ini.
“Selain itu, jalur KA Cibatu-Garut juga dapat memaksimalkan potensi wisata di kawasan tersebut dan memudahkan masyarakat melakukan perjalanan dari dan menuju Kabupaten Garut,” kata Budi Karya, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Tingkatkan Penerimaan PNBP, Kemenhub Manfaatkan Sumber Potensi Baru PNBP dari Digital Platform
Kemudian menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat yang berada di kawasan tersebut.
“Dampak dari reaktivasi ini, dapat mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) di stasiun yang dilalui jalur KA Cibatu-Garut,” kata Erick.
Selain itu Erick juga menjelaskan, reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut ini dapat mengembangkan potensi kemajuan khususnya di Kabupaten Garut.
“Jalur KA ini tentu dapat memberikan manfaat yang luas khususnya untuk masyarakat Kabupaten Garut dan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” kata Erick.
Baca juga: Kemenhub Prediksi 21,3 Juta Orang Akan Mudik ke Jawa Tengah Pada Lebaran 2022
Sebelum dilakukan reaktivasi, jalur KA Cibatu-Garut sudah tidak beroperasi selama 40 tahun dan kini jalur tersebut kembali beroperasi dengan harga tiket Rp 6 ribu untuk satu kali perjalanan.