News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Tengah Merahnya Pasar Saham Global, IHSG dan Rupiah Malah Cerah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)

TRIBUNNEWS.COM -- Di tengah memerahnya mayoritas pasar saham global, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/4/2022) justru cerah.

Bahkan perdagangan jumat ini memecahkan rekor sepanjang masa dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik di level 7.090.

Penguatan IHSG ditopang oleh 10 indeks sektoral. Sektor perindustrian memimpin penguatan sebesar 1,03%.

Baca juga: IHSG Kamis Ini Ditutup Menguat ke 7.071, Investor Asiing Catat Beli Bersih Rp 727 Miliar

Sektor kesehatan menguat 0,41%. Sektor energi menanjak 0,20%. Sektor properti dan real estat naik 0,19%. Sektor teknologi menanjak 0,23%.

Hal ini berbeda dengan bursa global yang mayoritas berjatuhan.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,84 persen, Hang Seng Hong Kong 1,18 persen, dan Strait Times 0,1 persen.

Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,27 persen.

Wall Street pagi ini ditutup melemah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,5 persen, S&P 500 turun 1,5 persen, dan Nasdaq Composite melemah 1,5 persen.

Baca juga: IHSG Tembus Level Psikologis 7.000, Ini Saham-saham dengan Rekomendasi Buy

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG memulai percobaan menguji level 7.100, dan masih ditopang oleh net buy investor asing dan memungkinkan untuk penguatan kembali terlihat dari volume perdagangan yang stabil di tengah tren menguat.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 7.000 hingga 7.100. Penguatan masih ditopang oleh net buy investor asing,” kata William dalam rekomendasinya.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.357 per dollar AS, atau naik 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.361 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat pagi ini, rupiah diprediksi akan melemah siang nanti.

Baca juga: IHSG Turun Tipis ke Level 6.996, Investor Asing Beli BBRI, BMRI dan TLKM

Hal ini karena, ekspektasi pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS akan menaikan suku bunga acuan AS dengan agresif tahun ini. Selain itu, invasi Rusia ke Ukraina masih berlanjut yang masih meningkatkan risiko inflasi karena naiknya harga-harga komoditi termasuk komoditi energi dan pangan.“

“Perekonomian global termasuk Indonesia bisa tertekan karena inflasi. Nilai tukar rupiah juga berpotensi tertekan terhadap dollar AS dengan meningkatnya ekpektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif setelah rilis data ekonomi AS semalam,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS sampai dengan Rp 14.350 per dollar AS. (Kontan/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini