News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelaku Pasar 'Wait and See' Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekelompok siswa-siswi melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

TRIBUNNEWS.COM -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (28/10/2024) ditutup melorot 0,78 persen ke posisi 7.634,63.

Hari ini perdagangan pun masih rawann terkoreksi. Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya memproyeksikan, IHSG masih akan mengalami koreksi di rentang 7.550–7.650 karena pelaku pasar masih menunggu rilis kinerja emiten perbankan dalam negeri.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dilanda aksi jual. Beberapa saham yang diincar pun bisa dilirik untuk dibeli di harga terdiskon. 

Baca juga: IHSG Kamis Dibuka Naik 0,23 persen ke 7.663, Saham ESSA Menjadi Top Gainer

"Pelaku pasar juga masih wait and see sejauh mana pailitnya SRIL berdampak pada tunggakan utang yang melibatkan sejumlah bank nasional," jelasnya kepada Kontan, Senin (28/10).

Sementara dari global, lanjut Cheril, pelaku pasar juga masih wait and see terhadap rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) di pertengahan pekan ini. 

"Pasar global turut menantikan perkembangan pemilihan presiden di AS pekan depan karena saat ini suara Kamala Harris dan Donald Trump hanya terpaut sedikit," ucap dia.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mencermati secara teknikal, IHSG berpotensi melemah di kisaran support critical level 7.630.

"Oleh sebab itu, jika IHSG ada konfirmasi break low 7.630, waspadai potensi minor bearish reversal dengan support berikutnya di 7.550," katanya.

Baca juga: Sempat Ambruk, IHSG Bangkit Pelan-pelan Dekati Posisi Awal Hari Ini

Dari eksternal, Alrich menilai pasar cenderung berhati-hati jelang rilis data consumer confidence dan pembukaan lapangan kerja baru di AS karena akan berdampak signifikan pada arah kebijakan moneter The Fed di sisa 2024.

Sedangkan, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG berpeluang menguat dengan support 7.599. Sementara, IHSG akan menguji level resistance di 7.649.

"Investor masih akan mencermati perkembangan Timur Tengah, pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah," ucap Herditya.

Saham pilihan Herditya jatuh pada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dikisaran Rp 1.655-Rp 1.700, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 8.275-Rp 8.425 dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) di rentang Rp 476-Rp 484.

Adapun saham pilihan Cheril untuk perdagangan Selasa (28/10), jatuh pada saham-saham dari sektor komoditas logam dan emas seperti ANTM, PT Timah Tbk (TINS) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Sementara saham pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMDR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), INKP dan TINS. 

Sementara CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai, pola pergerakan IHSG menjelang pergantian bulan terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. 

"Support level terdekat kembali diuji kekuatannya, sedangkan dalam jangka pendek IHSG cenderung berpotensi bergerak sideways di tengah minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG secara signifikan," kata William.

Menurut dia, peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham-saham dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi.

Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di rentang 7.607 - 7.707 hari ini. 

Sedangkan saham yang bisa dilirik antara lain LSIP, INDF, ASII, TLKM, BSDE, SMRA dan  KLBF. (Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini