Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambangi Kantor PLN Pusat dan berbincang langsung dengan para pekerja PLN yang tergabung dalam Serikat Pekerja PLN, serta pekerja milenial perusahaan plat merah tersebut dalam acara bertajuk Menteri BUMN menyapa SP PLN dan Milenial, pada Kamis (7/4/2022).
Selain Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, turut hadir Ketua Umum DPP Serikat Pekerja PLN Muhammad Abrar Ali dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) SP PLN Bintoro Suryo Sudibyo MM.
Pada awal sambutan, Mantan Bos Inter Milan tersebut mengatakan bahwa dirinya sempat mendapatkan cerita jika dahulu posisi Serikat Pekerja PLN sering berseberangan dengan Menteri BUMN dan Dirut PLN.
Namun, saat ini Erick Thohir menjamin hal tersebut tidak lagi terjadi selama dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Dirut (PLN) bisik-bisik, berkenan enggak ketemu sama sahabat pekerja di PLN. Ya berkenan saya, kita ini satu keluarga. Kita enggak mungkin sama sama membangun sesuatu dengan perbedaan. Harus dengan persamaan, kadang kadang perbedaan itu terjadi, tapi kita tinggal cari titik temunya," ungkap dia.
Baca juga: Berkaca pada Tren Elektabilitas, Erick Thohir Dinilai Berpeluang Maju Dalam Pilpres 2024
Erick Thohir juga memastikan akan mengubah kebijakan yang membuat lemah posisi PLN.
Oleh sebab itu, Erick meminta para pekerja PLN tidak khawatir dan meminta agar insan PLN bisa bekerja secara optimal membangun perusahaan energi tersebut.
"Pak Dirut (PLN) bilang, ketika tidak ada satu visi diantara kita, kita mudah diintervensi. Kalau kita solid, menteri mendapatkan data dan fakta yang transparan, saya enggak ragu bersama PLN direksi bersama komisaris dan Semua mempertahankan eksistensi perjuangan PLN yang harus dilakukan. dan saya dalam menghadapi tekanan ini," ucap Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan jika PLN menjadi jantungnya Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi ke depan butuh banyak tenaga listrik.
Sebagaimana saat ini pemerintah tengah gencar membangun ekosistem kendaraan listrik.
"Bagaimana mobil dan motor itu butuh listrik, industri butuh listrik. Indonesia secara ekonomi akan terus tumbuh sampai 2045 triliun. Artinya, apa yang diributkan? yang permasalahan itu kalau kita ini sudah melakukan inovasi, kerja keras tapi ekonominya tidak tumbuh. ini tumbuh sampai 2045 triliun. Kerukunan menjadi kunci pertubuhan itu," tuturnya.
Dia juga bercerita, PLN saat ini tengah menghadapi tantangan luar biasa, seperti kelebihan pasokan ( oversupply) listrik, tantangan berupa transisi energi, disruption in technology dan lain-lain.
Namun untuk menjawab segala tantangan tersebut, dirinya telah membentuk holdingisasi di tubuh PLN.
"Roadmap kita jaga supaya PLN makin kuat. Tidak mungkin saya membentuk holding untuk memperlemah PLN. Juga karena holding itu bukan berarti saya mendukung liberalisasi. Justru kita balik, yang selalu saya bilang, kita harus membangun ekosistem kita sendiri. Ekosistem indonesia, bukan ekosistem China, Amerika. Ekosistem Indonesia. Ini sejalan dengan Presiden, bahwa hilirisasi ini harus terjadi," ungkap Erick Thohir lagi.