News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bandara Dnipro Dua kali Dihantam Rudal, Ukraina Desak Jerman Tambah Embargo Gas Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 11 Maret 2022, menunjukkan penyelamat bekerja di lokasi serangan udara di Dnipro. - Sasaran sipil berada di bawah serangan Rusia di kota Dnipro di Ukraina tengah pada 11 Maret, menewaskan satu orang, kata layanan darurat, dalam apa yang tampaknya merupakan serangan langsung pertama di kota itu. Jumat pagi, ada tiga serangan udara di kota itu, yaitu menghantam taman kanak-kanak, sebuah gedung apartemen dan pabrik sepatu berlantai dua, memicu kebakaran. Satu orang tewas, kata layanan darurat dalam sebuah pernyataan. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Invasi Putin makin memanas setelah tentara militernya membombardir bandara Dnipro di wilayah Ukraina Timur dalam serangan terbarunya, pada Minggu (10/4/2022).

Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun dalam serangan tersebut sebanyak lima staf layanan darurat mengalami luka ringan. Tak hanya itu, kini seluruh infrastruktur bandara Dnipro juga mengalami kerusakan total hingga melumpuhkan seluruh kegiatan penerbangan militer.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Depot dan Pabrik Minyak di Wilayah Dnipropetrovsk

“Infrastruktur di sekitarnya telah hancur. Roket terus terbang dan terbang, Ada serangan lain di bandara Dnipro. Tidak ada yang tersisa dari itu” kata Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk tengah.

Melansir dari Reuters, bandara Dnipro sendiri merupakan pangkalan militer bagi batalyon nasionalis Dnepr di Zvonetsky. Diperkirakan serangan bom tersebut mulai menghantam Dnipro, setelah beberapa hari terakhir markas militer Dnepr mulai kebanjiran bantuan dari negara asing.

Hal inilah yang kemudian membuat presiden Rusia, Vladimir Putin khawatir jika nantinya Ukraina bisa dengan mudah menyerang balik benteng militernya.

Baca juga: Pasukan Rusia Tembaki Wilayah Dnipropetrovsk, Antara Nikopol dan Oleksiivka

Geram atas serangan tersebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy diketahui turut meminta bantuan pada sekutunya, Jerman untuk menambah sanksi ekonomi dengan mengembargo impor gas dari Rusia.

Namun sayang permintaan embargo tersebut ditolak, hal ini lantaran Jerman hingga saat ini masih bergantung penuh pada impor gas Rusia.

Olaf Scholz, Kanselir Jerman pun menyebut jika negaranya tak akan memutus impor gas dari negara Putin sampai pihaknya selesai membangun infrastruktur gas di Jerman.

Scholz menambahkan jika Jerman mengembargo gas Rusia, maka warga negaranya terancam mengalami kesulitan dalam memperoleh stok gas alam.

Terpantau hingga sejauh ini Rusia telah menyumbang 40 persen dari impor gas Jerman menurun dari jumlah pasokan pada tahun 2021 lalu, dimana saat itu Rusia menyumbang 55 persen impor gas Jerman, dikutip dari Aljazeera.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini