Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur andal dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia, satu di antaranya dengan melakukan inovasi perkuatan struktur infrastruktur eksisting.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih cepat, akurat, efisien, dan berkualitas.
“Pemanfaatan teknologi tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan, sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: PUPR: Jalan Nasional dan Tol di Banten hingga Lampung Siap Buat Mudik Lebaran 2022
Basuki mengungkapkan dalam memenuhi persyaratan keandalan bangunan eksisting, kadang diperlukan perkuatan atau retrofit struktur.
Hal ini bertujuan untuk menahan beban lebih tinggi, memperbaiki kehilangan kekuatan karena kerusakan, memperbaiki kekurangan desain atau kelemahan pelaksanaan, atau meningkatkan daktilitas yang umumnya dicapai menggunakan bahan dan teknik konstruksi konvensional.
"Satu material alternatif untuk perkuatan struktur eksisting ini adalah fiber reinforced polymer (FRP). Material FRP adalah material ringan, non korosif, dan memiliki kekuatan tarik tinggi," kata Basuki.
Bahan-bahan FRP ini tersedia dalam beberapa bentuk, mulai dari laminasi cetak tarik yang diproduksi pabrik, hingga lembaran serat kering yang dapat dibungkus agar sesuai dengan geometri struktur sebelum penambahan resin polimer.
Baca juga: Menteri PUPR Minta Perbaikan Jembatan Ngaglik Lamongan Rampung H-10 Lebaran
"Profil sistem FRP yang relatif tipis sering digunakan untuk struktur, di mana estetika atau aksesibilitas menjadi prioritas. Sistem FRP juga dapat digunakan di daerah dengan akses terbatas ketika teknik konvensional sulit diterapkan," tuturnya.