Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui unit Transjawa Tollroad Regional Division (JTTRD) selaku pengelola Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terus melakukan persiapan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada para pemudik di periode Idul Fitri 1443 Hijriah.
General Manager Representative Office (RO) 1 JTTRD Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Muhammad Taufik Akbar mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar.
Persiapan matang juga saat ini tengah dipersiapkan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan jalan tol utama dan dikatakan sebagai jalan tol tulang punggung pemudik dari Arah Jakarta ke Jawa Barat sampai dengan Jawa Timur.
Baca juga: Angkutan Mudik Gratis Kemenhub Melayani Perjalanan ke 14 Kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah
Muhammad Taufik Akbar melanjutkan, Jasa Marga telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian untuk antisipasi kepadatan kendaraan.
Yaitu dengan mendukung kebijakan pembatasan kendaraan sumbu 3 ke atas, contra flow, maupun one way, menempatkan petugas di lokasi-lokasi rawan kepadatan dan kecelakaan, serta berkoordinasi dengan Kepolisian terkait.
Baca juga: Bisa Picu Kemacetan saat Mudik Lebaran, Waspadai Delapan Pasar Tumpah di Karawang
“Untuk kebijakan one way diusulkan apabila kepadatan volume lalin atau beban ruas di kilometer 66 di atas 11 ribu sampai 12 ribu kendaraan per jam,” papar Taufik dalam keterangannya dikutip, Minggu (17/4/2022).
“Meski demikian kebijakan one way merupakan diskresi pihak kepolisian,” sambungnya.
Taufik juga menyampaikan, dari sisi layanan lalu lintas, Jasa Marga telah menyiagakan sejumlah armada pelayanan lalu lintas.
Diantaranya yaitu berupa 14 kendaraan Layanan Jalan Tol, 5 unit Ambulance, 3 unit Rescue, 35 kendaraan Derek, 1 unit kendaraan Rescue Truck, 11 unit Patroli Jalan Raya dan 1 unit Sepeda Motor.
Sedangkan kesiapan dari layanan informasi dan komunikasi, terdapat 146 CCTV, 31 Variable Message Sign (VMS), 1 VMS Mobile, 10 Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), 24 GPS kendaraan Layanan Lalu Lintas, 2 CCTV Speed Counting dan MAP.
Selain itu untuk mengantisipasi beberapa titik kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dalam hal transaksi, Jasa Marga mengoptimalkan gardu operasi pada GT Cikampek Utama 1 yaitu sebanyak 7 Gardu dan GT Cikampek Utama 2 sebanyak 7 gardu, serta penambahan 6 gardu reversible.
Jasa Marga juga menyiapkan 8 gardu satelit untuk arah Cikampek dan 7 gardu ditambah 3 Obligue Approach Booth (OAB) untuk arah Jakarta.
Dari segi layanan preservasi, Jasa Marga akan menghentikan sementara seluruh pekerjaan konstruksi mulai H-10 Lebaran, memastikan perkerasan tol rapi dan tidak berlubang dan penyiagaan tim pemeliharaan pompa dan mobile pump dan memastikan sarana perambuan di Jalur Utama dan Jalur Fungsional.
Selain itu dalam kesempatan yang sama disampaikan bahwa harapan pekerjaan pelebaran Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga ditargetkan selesai sebelum Lebaran dan dioperasikan secara fungsional guna meningkatkan kapasitas lajur.
Taufik juga menyampaikan kesiapan layanan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Persiapan Rest Area untuk menunjang kelancaran lalu lintas.
“Dalam hal sarana dan prasarana kami mempersiapkan penambahan fasilitas peturasan portable, ketersediaan air bersih, penambahan petugas kebersihan dan keamanan, dan memastikan ketersediaan BBM, bengkel, layanan top up juga dilakukan untuk mendukung kelancaran mudik tahun 2022 ini,” ungkap Taufik.
Tak hanya memberlakukan satu arah, Pemerintah juga akan menerapkan sistem ganjil genap (Gage) saat masa mudik Lebaran 2022.
Nantinya, pelaksanaan sistem ganjil genap akan diberlakukan mulai dari Km 47 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Kalikangkung.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjelaskan, pihaknya menetapkan sistem ganjil genap dimulai dari Km 47 karena sejumlah pertimbangan.
"Karena pada saat dari Jakarta ke Cikampek masih banyak orang yang kerja di Karawang tinggal di Jakarta, dan sebagainya, tapi Km 47 itu memang yang sudah kita tentukan," ucap Budi di Mabes Polri seperti dilansir Kompas (14/4/2022).