TRIBUNNEWS.COM - Aset kripto atau cryptocurrency menjadi istilah yang begitu populer beberapa tahun belakangan ini. Selain digunakan sebagai alat tukar digital, banyak pengguna yang juga memanfaatkan cryptocurrency sebagai instrumen investasi.
Maka dari itu, tak heran, aset kripto mengalami peningkatan yang sangat pesat dan termasuk dalam lima besar instrumen investasi yang populer di Indonesia.
Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Indrasari Wisnu Wardhana pun mengungkapkan, sampai dengan Februari 2022, transaksi aset kripto telah mencapai Rp83,8 triliun dengan jumlah pelanggan 12,4 juta orang atau bertambah 532.102 orang pelanggan dari tahun 2021.
Di Indonesia, aset kripto dan Bitcoin telah disahkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebagai komoditas atau aset pada 2018 lalu dan hingga saat ini, terdapat 229 aset kripto yang telah terdaftar di BAPPEBTI.
Nah, Bitcoin, Ethereum, atau Litecoin yang Anda kenal merupakan sebagian kecil dari setidaknya 12.000 aset kripto yang tengah diperedarkan secara digital. Bitcoin merupakan jenis cryptocurrency yang pertama dan terbesar.
Lalu, apa sebenarnya aset kripto itu?
Aset digital seperti Bitcoin dan sebagainya, pada dasarnya memanfaat teknologi blockchain yang berfungsi untuk menjaga catatan transaksi tetap aman dan terdesentralisasi.
Nah, ternyata, blockchain bisa diaplikasikan di berbagai industri dan membuat proses bisnis atau transaksi jadi lebih efisien tanpa adanya perantara. Potensi yang dimiliki teknologi blockchain ini dipandang sebagai peluang investasi yang menarik.
Peluang investasi masa depan yang menarik
Banyak orang yang percaya bahwa blockchain dan aset digital memiliki ruang eksplorasi yang masih luas. Bagi mereka, investasi pada aset kripto adalah cara untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi, sekaligus mendukung perkembangan teknologi tersebut di masa depan.
Selain itu, jumlah aset kripto juga terbatas. Contohnya Bitcoin, yang peredarannya hanya dibatasi sebanyak 21 juta koin saja dan tidak akan diproduksi lagi kalau sudah habis. Nah, jika persediaannya semakin langka tapi peminatnya masih tinggi, tentu harga aset kripto akan semakin tinggi.
Meskipun memiliki potensi yang cukup menjanjikan, investasi kripto memiliki risiko tersendiri, terlebih karena pergerakan aset kripto cenderung volatil. Artinya, harganya cepat naik dan cepat juga turun, sehingga lebih cocok untuk investasi dengan target jangka panjang, seperti dana pensiun, biaya pendidikan anak, dan sebagainya.
Maka dari itu, sebelum memulai investasi kripto, penting untuk Anda mempelajari lebih dulu secara rinci segala peluang dan risikonya, sehingga bisa lebih bijak dalam berinvestasi dan meminimalisir risiko kerugian.
Tips investasi kripto untuk pemula
Bagi Anda yang masih pemula dalam investasi aset digital seperti kripto, sebelum berinvestasi, pastikan Anda sudah memahami bagaimana profil risiko investasi Anda, mengingat investasi kripto yang cenderung volatil.
Selain itu, penting untuk membaca serta mempelajari koin secara mendalam dan jangan berinvestasi ke koin yang tidak bisa dimengerti.
Nah, cara berinvestasi dengan mata uang kripto adalah dengan melakukan aktivitas jual beli aset di exchange yang berfungsi seperti marketplace atau platform yang mempertemukan pembeli dan penjual sampai transfer aset kripto.
Saat ini sudah banyak layanan atau platform penyedia layanan kripto. Namun, karena investasi kripto memiliki ancaman kejahatan siber yang cukup tinggi dan minim regulasi, maka dari itu, penting untuk Anda memastikan bahwa platform exchange yang dipilih sudah terdaftar secara legal di BAPPEBTI, seperti Luno.
Selain aman dan sudah terdaftar secara legal di BAPPEBTI, salah satu platform investasi kripto yang aman untuk pemula ini juga bisa Anda akses dengan mudah melalui aplikasi mobile maupun website.
Luno saat ini memiliki 8 jenis koin, yaitu Bitcoin (BTC); Ethereum (ETH); Ripple (XRP); Bitcoin Cash (BCH); Litecoin (LTC); Chainlink (LINK); Uniswap (UNI), serta satu stablecoin bernama USD Coin (USDC).
Meskipun memiliki jumlah koin yang lebih sedikit dibandingkan platform lainnya, Luno tetap memprioritaskan keamanan bagi pengguna karena menyeleksi koin blue chip yang dapat bertahan dari serangan 51%, double spending, pembobolan keamanan, gangguan teknis, dan lain sebagainya. Dengan begitu, Anda pun bisa lebih tenang, aman, dan nyaman dalam bertransaksi aset kripto di Luno Indonesia.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Firda Fitri Yanda